TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) menyosialisasikan pembayaran non-tunai di Gerbang Tol Colomadu, Karanganyar dan Ngemplak, Boyolali kepada para pengguna jalan Tol Solo-Sragen, Jawa Tengah, Selasa, 26 Juni 2018.
Para pengendara dalam sosialisasi itu diwajibkan menempelkan kartu uang elektronik atau kartu e-toll ke mesin agar palang pintu gerbang tol terbuka, tetapi saldo mereka tidak berkurang karena tarif jalan tol itu masih digratiskan.
Baca juga: Uang Elektronik di Tol Belum 100 Persen, Begini Respons BI
Direktur Utama PT Jasamarga Solo Ngawi David Wijayatno ketika menyosialisasikan mekanisme penerapan pembayaran non tunai di jalan tol di Gerbang Ngemplak, Boyolali mengatakan sosialisasi tersebut untuk mendukung penerapan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 16/PRT/M/2017 tentang Transaksi Tol Nontunai di Jalur Tol.
Menurut David, sosialisasi penggunaan uang elektronik akan dilaksanakan maksimal tujuh hari, dan setelah diresmikan pengendara wajib membayar. "Sosialisasi ini kami lakukan bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) Cabang Solo, dan sejumlah bank swasta penerbit e-toll," katanya.
Baca juga: Ada Tol Solo-Ngawi, Kendaraan Jalur Tengah Diprediksi Meningkat
Jasamarga selaku pengelola jalan Tol Salatiga-Ngawi mengimbau masyarakat yang akan memanfaatkan fasilitas tol segera membeli kartu uang elektronik atau e-toll yang tersedia di gerbang Tol Ngemplak, Boyolali. Masyarakat juga dapat membelinya di bank BNI, Mandiri, BRI, BCA, BTN dan Jateng.
Mengenai tarif jalan Tol Solo-Ngawi, David mengatakan Rp 1.000 per kilometer untuk golongan I mobil pribadi, minibus, dan bus Rp 1.500 per kilometer (km), golongan II dan III (truk engkel) tarifnya sebesar Rp 1.500 per km. Gol IV dan V (truk gandeng dan kontainer) tarifnya Rp 2.000 per km.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo Bandoe Widiarto menyatakan BI berkomitmen mendukung pelaksanaan 100 persen gerakan non tunai, salah satunya pembayaran non-tunai di jalan tol.
ANTARA
