TEMPO.CO, Jakarta- Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus Purnomo menindaklanjuti perintah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, untuk melakukan pengecekan seluruh kapal di Danau Toba, Sumatera Utara, pasca tragedi Danau Toba yang menenggelamkan KM Sinar Bangun.
"Kami menurunkan Marine Inspector dari Kantor Pusat Ditjen Perhubungan Laut dan Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan yang dipimpin oleh Direktur Kenavigasian hingga tanggal 29 Juni 2018," kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Senin, 25 Juni 2018.
Baca juga: Tragedi Danau Toba, Menhub Beberkan Kesalahan Fatal Pejabat Ini
Agus menjelaskan ramp check kelaiklautan kapal ialah pemeriksaan konstruksi kapal, kelengkapan alat keselamatan pelayaran, pemuatan, jalur evakuasi, dokumen kapal, manifes penumpang, dan pemenuhan batas kapasitas kapal yang disesuaikan dengan sertifikat kapal.
Selain itu, Direktur Kenavigasian Sugeng Wibowo mengatakan perlu diadakan program pembenahan keselamatan pelayaran untuk kapal-kapal di Danau Toba dalam jangka pendek, menengah dan panjang. "Jangka pendek adalah pembagian life jacket yang dibagikan secara bertahap, pelaksanaan ramp check bersama Syahbandar Utama Belawan, Ditkapel (Direktorat Perkapalan dan Kepelautan), Biro Klasifikasi Indonesia, Ditjen Perhubungan Darat dan sosialisasi keselamatan," ujar dia.
Simak pula: Tragedi Danau Toba, Menhub: Nakhoda dan 3 PNS Dishub Tersangka
Untuk jangka menengah, kata Sugeng, pembenahan dilakukan dengan menambah jumlah kapal, melakukan deregulasi peraturan untuk memaksimalkan penegakan keselamatan dan kewajiban memiliki tiket resmi bagi penumpang sebelum naik ke atas kapal.
Kemudian, Sugeng menjelaskan dalam pembenahan jangka panjang, perlu diadakan percepatan pendidikan dasar kesyahbandaran dan Basic Safety Training dan meminta Pemerintah Kota untuk membangun tempat docking kapal.
Dalam tragedi Danau Toba, KM Sinar Bangun tenggelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Simanindo, Samosir, menuju Pelabuhan Tigaras, Simalungun, Sumatera Utara, pada Senin, 18 Juni 2018, sekitar pukul 17.30. Kapal tenggelam setelah dihantam ombak besar dan cuaca buruk. Kapal berkapasitas maksimal sekitar 40 orang itu membawa 211 penumpang dan sejumlah kendaraan bermotor saat tenggelam. Menurut data hingga Kamis, 21 Juni 2018, 4 orang dinyatakan tewas, 18 orang selamat, dan sekitar 187 orang hilang.