TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat, Virda Dimas Ekaputra mengatakan, layanan penerbangan maskapai Citilink di Bandara Kertajati, Majalengka, mulai 1 Juli 2018 resmi menjadi penerbangan reguler.
“Penerbangan Citilink itu tadinya penerbangan ekstra untuk mudik, mulai tanggal 1 Juli 2018 resmi menjadi penerbangan reguler. Sudah terbit suratnya,” kata dia Bandung, Senin, 25 Juni 2018.
Baca juga: Bandara Kertajati Telah Beroperasi Layani Pemudik
Virda mengatakan, Direktur Angkutan Udara, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan sudah meneken surat penetapan izin penerbangan reguler tersebut untuk maskapai Citilink rute Kertajati-Surabaya, dan sebaliknya. “Jadwalnya tadinya pagi, nanti menjadi siang,” kata dia.
Citilink masih menjadi satu-satunya layanan penerbangan yang beroperasi di Bandara Kertajati untuk melayani penerbangan mudik Lebaran. Citilink memulai layanan penerbangan perdananya sejak 8 Juni 2018 dengan jadwal penerbangan dari Kertajati menuju Surabaya pukul 07.25 WIB, serta dari Surabaya menuju Kertajati pukul 05.00 WIB.
Simak pula: Bandara Kertajati Ditargetkan Tampung 1 Juta Tahun Ini
“Nanti jadwal baru dari Surabaya ke Kertajati pukul 15.10 WIB, dan dari Kertajati ke Surabaya pukul 12.30 WIB, sudah ada yang memesan tiket,” kata Virda.
Virda mengatakan, saat penerbangan mudik Lebaran, capaian okupansi maskapai Citilink terhitung lumayan. Penerbangan Kertajati-Surabaya mencatatkan okupansi 92 persen, sementara dari Surabaya-Kertajati rata-rata 70 persen. “Mereka pengin setiap penerbangan itu load faktornya itu 70 persen. Dari Surabaya ke Kertajati itu masih kurang,” kata dia.
Virda mengatakan, sedikitnya ada tiga maskapai yang tengah bersiap membuka layanan penerbangan di Bandara Kertajati yakni Lion Air, Sriwijaya, dan Garuda. “Paling dekat Lion Air sudah mengajukan izin untuk rute diantaranya Kualanamu-Kertajati-Denpasar, dan Kertajati Lampung,” kata dia.
Lion Air juga sudah mengirim lagi surat pada BIJB untuk meminta persetujuan soal tarif yang akan ditetapkan maskapai tersebut. “Tarif kita yang menentukan. Komisaris Utama menyarankan agar diberikan insentif seperti diskon untuk sewa kantor, garbarata, dan lain sebagainya agar mereka semangat,” kata Virda.
Virda mengatakan, akses transportasi menuju Bandara Kertajati yang masih perlu dibenahi. “Bus sudah ada yakni Damri, dalam waktu dekat taksi juga akan beroperasi di sana,” kata dia.
Virda mengatakan, BIJB saat ini tengah menyiapkan Amdal Lalu-Lintas untuk menjadi pegangan bagi pengusaha transportasi menyiapkan layanan transportasi darat menuju bandara tersebut. “Selesainya Agustus nanti. Ini untuk memastikan berapa jumlah taksi, bus, dan lain sebagainya agar tidak terjadi kemacetan dan lain sebagainya,” kata dia.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Jawa Barat Komisaris Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan, soal akses menuju Bandara Kertajati ini menjadi perhatiannya agar pengembangan bandara ini efektif. “Yang harus dilakukan untuk bandara ini adalah percepatan infrastruktur. Jalan tol Cisumdawu misalnya belum jadi, gimana akselerasi ini? Karena bagaimanapun juga, kalau tidak ada jalan terdekat akan ada masalah,” kata dia di Bandung, Senin, 25 Juni 2018.