TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin sore, 25 Juni 2018, ditutup melemah 73 poin menjadi Rp 14.159. Sebelumnya, nilai tukar rupiah ditutup Rp 14.086 per dolar AS.
Analis Pasar Uang Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra, mengatakan pelemahan rupiah dipengaruhi faktor global dan juga faktor dari domestik.
Baca juga: Sri Mulyani Jelaskan Soal Nilai Tukar Rupiah yang Melemah
Dari sisi eksternal, kata Putu, perang dagang masih menjadi sentimen negatif bagi nilai tukar rupiah. Sedangkan dari internal, defisit neraca perdagangan masih jauh lebih besar dari perkiraan (forecast), meski berkurang. "Itu menjadi sentimen negatif bagi rupiah," ujar Putu.
Sepanjang hari, rupiah sendiri bergerak di kisaran Rp 14.104 per dolar AS hingga Rp 14.163 per dolar AS.
Simak pula: Menteri Keuangan Sri Mulyani Sebut Ini Cara Agar Neraca Perdagangan Tak Defisit
Berbeda dengan rupiah, IHSG pada hari ini nyaman bergerak di zona hijau di tengah menurunnya saham bursa regional Asia.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup menguat sebesar 37,27 poin menjadi 5.859,08, seiring dengan meningkatnya ekspektasi kenaikan harga komoditas dunia.
Selain karena faktor eksternal, penguatan IHSG juga karena penantian Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang akan digelar pada tengah pekan ini.
Dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin, tercatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp 14.105 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.102 per dolar AS.
ANTARA