TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi berencana untuk memperbaharui sistem operasional kapal salah atunya untuk kapal-kapal penyeberangan. Menurut Budi, pemerintah kini tengah berupaya untuk mencari dan menyusun strategi meningkatkan feasibility atau kelayakan kapal-kapal penyeberangan supaya layanan menjadi lebih baik.
"Yang ingin kami sampaikan adalah bahwa pemerintah akan memastikan bagaimana membuat feasibility atau kelayakan kapal-kapal itu menjadi lebih baik," kata Budi kepada Tempo, Rabu, 20 Juni 2018.
Simak: Sulit Cari Korban Kapal Tenggelam, Ini Kata Peneliti Danau Toba
Pernyataan Budi tersebut diungkapkan untuk menanggapi adanya kejadian tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di Danau Toba, pada Senin lalu. KM Sinar Bangun tenggelam karena diduga melanggar batas muatan kapal dan terkena cuaca buruk angin kencang dan ombak berkekuatan 12 knot saat menyeberang.
Akibat kejadian ini, sebanyak 192 orang penumpang dinyatakan hilang. Data tersebut telah dikantongi polisi berdasarkan pengakuan keluarga yang melapor ke posko. Sedangkan 22 korban telah dievakuasi dengan 4 orang meninggal.
Simak: Tragedi Danau Toba, Pengusaha: Aman Itu Mahal
Budi mengatakan feasibility atau kelayakan kapal cenderung sulit diupayakan karena para pemilik kapal sulit mendapatkan keuntungan dari penyewaan kapal. Sebab, kapal-kapal tersebut tidak selalu digunakan sehari-hari tetapi hanya ketika momen tertentu seperti liburan. Sehingga pemilik kapal tak punya cukup uang untuk menambahkan unsur keamanan di dalam kapal.
Karena itu Budi mengatakan dirinya berusaha supaya kapal-kapal tersebut bisa memiliki durasi pemakaian yang lebih banyak. Caranya dengan memanfaatkan dan membuat industri pariwisata menjadi lebih berkembang.
Baca: KNKT Belum Investigasi Menyeluruh Kapal Tenggelam di Danau Toba
Dengan demikian, penerimaan atau pendapatan pengelola kapal lebih tinggi sehingga unsur keamanan juga bisa ditingkatkan. Kementerian, kata Budi, juga akan membangun kapal-kapal rakyat yang harganya Rp 1 miliar supaya layanan penyeberangan bisa ditingkatkan.
"Itu prinsip. Selain itu, kami beri tambahan juga berupa kapal-kapal subsidi," kata Budi.
DIKO OKTARA | DIAS PRASONGKO