TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan PT Pertamina (Persero) bakal mulai dibangun pada akhir 2018. Operasi RDMP Balikpapan masih sesuai dengan target, yakni pada 2021.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito mengatakan perseroan telah merampungkan pembangunan jeti atau pelabuhan pada Ramadan kemarin. Hal itu berarti lahan sudah bersih dan siap melakukan pembangunan.
Baca juga: DPR Minta Nicke Widyawati Realisasikan Proyek Kilang Pertamina
"Persiapan infrastruktur jeti sudah beres. Nantinya, jeti itu bakal digunakan untuk membawa barang-barang proses pembangunan," ujarnya pada Kamis, 21 Juni 2018.
Adiatma menuturkan, untuk melakukan groundbreaking pun tinggal menunggu seremoninya saja. "Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Ignasius Jonan juga sudah meninjau," tuturnya.
Baca juga: Pertamina Tak Berani Janji Euro 4 Bisa Diproduksi Tahun Depan
Adapun, pada Mei 2018 Pertamina baru mulai melakukan lelang kontraktor untuk pembangunan RDMP Balikpapan.
Direktur Megaproyek, Pengolahan, dan Petrokimia PT Pertamina (Persero) Heru Setiawan mengatakan proses lelang engineering, procurement, and construction (EPC) ditargetkan rampung pada Oktober 2018. Ada sekitar 4 konsorsium yang terlibat dalam lelang tersebut. "Dari 4 konsorsium itu ada yang terdiri dari kontraktor asing dan campuran dengan BUMN," ujarnya.
Baca juga: Revisi Perpres, Pemerintah Tambah 12 Proyek Prioritas
Heru pun menyebutkan, untuk investasi di proyek kilang minyak Balikpapan bisa mencapai sekitar US$ 4 miliar. "Ya, bisa lah sampai US$ 4 miliar untuk investasinya," ujarnya.
Proses pembangunan kilang minyak balikpapan PT Pertamina (Persero) kini dalam proses untuk persetujuan spin off aset. Nantinya, RDMP Kilang Balikpapan ini bakal menambah kapasitas produksi sebesar 100.000 barel per hari. RDMP Balikpapan itu nantinya bakal memproduksi kualitas bensin EURO V.