TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berpotensi menguat hari ini. Menurut Nafan penguatan yang akan terjadi tidak terlalu signifikan atau masih terbatas. Nafan memperkirakan nilai rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.050 hingga Rp 14.150 per dolar AS.
"Sebab walaupun sudah berada di area overbought, indikator Stochastic dan RSI masih bergerak menguat ke atas, sementara indikator TSI masih menunjukkan sinyal positif," kata Nafan saat dihubungi, Jumat, 22 Juni 2018.
Baca: Rupiah Tembus Rp 14 Ribu, Darmin: Jangan Terlalu Dirisaukan
Nafan mengatakan sentimen eksternal yang begitu kuat mempengaruhi. Salah sentimen eksternal itu adalah rencana bank sentral AS, The Federal Reserve atau The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali lagi pada tahun ini.
Juga pengaruh eksternal lainnya, yaitu disertai meningkatnya tensi antara AS dengan beberapa negara dalam menerapkan kenaikan bea impor. Menurut Nafan hal itu berujung pada sentimen perang dagang yang secara tidak langsung menyebabkan posisi rupiah tertekan.
Baca: Perang Dagang AS dengan Cina, Begini Pengaruhnya Terhadap Rupiah
Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di angka Rp 14.090 pada penutupan Kamis, 21 Juni 2018. Angkat tersebut menunjukkan pelemahan 188 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 13.902 pada penutupan Kamis, 8 Juni 2018. Sedangkan pada 20 Juni 2018, kurs jual US$ 1 terhadap rupiah, yaitu Rp 14.160 dan kurs beli Rp 14.020.
Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri memperkirakan rupiah masih akan melemah hari ini. "Rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.075 hingga Rp 14.130," kata Reny saat dihubungi.
Sedangkan Analis Binaartha Securitas Reza Priyambada mengatakan kembali melemahnya laju rupiah membuka peluang pelemahan kembali. Hal tersebut karena pelaku pasar lebih memilih untuk pegang sejumlah mata uang safe haven. "Adapun rupiah diestimasikan akan bergerak dengan kisaran support Rp 14.123 dan resisten Rp 13.996," kata Reza.
Reza mengatakan meski dari dalam negeri tidak terlalu banyak berita negatif, terkecuali rencana Bank Indonesia yang berencana kembali menaikkan tingkat suku bunga acuannya tampaknya belum sepenuhnya terefleksi pada pergerakan rupiah.