Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapal Tenggelam di Danau Toba Diduga Akibat Angin Kencang

image-gnews
Tim SAR masih mencari 39 penumpang yang diduga hilang akibat KM Sinar Bangun terbalik di Danau Toba
Tim SAR masih mencari 39 penumpang yang diduga hilang akibat KM Sinar Bangun terbalik di Danau Toba
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba diduga disebabkan cuaca buruk. Kapal penyeberangan itu tenggelam ketika mengangkut 70 orang di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, Senin, 18 Juni 2018.

"Dari info yang kami peroleh, di sana ada puting beliung, angin keras, dan ombak besar sehingga kapal menjadi tidak stabil," ujarnya di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Selasa, 19 Juni 2018.

Simak: Jasa Raharja Akan Biayai Korban Kapal Tenggelam di Danau Toba

Lantas, dalam keadaan yang tidak stabil itulah kemungkinan para penumpang panik hingga mengakibatkan kapal mengalami kecelakaan. Saat ini, kata Budi, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Basarnas, dan Direktur Utama Jasa Raharja telah meluncur ke lokasi kejadian untuk memastikan ditemukannya para korban yang masih hilang.

"KNKT (Komite Nasional Kecelakaan Transportasi) saya minta melakukan penelitian," katanya.

Simak: Lima Kapal Dikerahkan Cari Korban KM Sinar Bangun di Danau Toba

Atas kejadian itu, Budi menyampaikan turut berduka cita dan prihatin. Ia mengatakan pemerintah segera membayarkan asuransi bagi para korban kecelakaan nahas itu.

Direktur Utama PT Jasa Raharja Budi Rahardjo mengatakan akan menjamin seluruh biaya perawatan korban kecelakaan tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Kapal Tenggelam di Danau Toba, Menhub Kirim Tim Investigasi

"Jasa Raharja menjamin biaya perawatan korban yang mengalami luka-luka di rumah sakit dan menyerahkan santunan meninggal dunia kepada ahli waris yang sah," ucapnya dalam keterangan tertulis.

Budi menjelaskan, semua korban dijamin Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964. Untuk korban meninggal dunia mendapat santunan Rp 50 juta dan akan diserahkan kepada ahli waris.

Baca juga: KM Sinar Bangun Tenggelam di Danau Toba, 39 Penumpang Dicari

Selain itu, kata Budi, Jasa Raharja menjamin biaya perawatan bagi korban luka dan menerbitkan surat keterangan jaminan biaya perawatan. "Atas kejadian tersebut, Jasa Raharja proaktif mendatangi korban," tuturnya.

Kecelakaan terjadi saat kapal yang membawa puluhan penumpang itu berangkat dari Pelabuhan Simanindo, Samosir, Danau Toba, menuju Pelabuhan Tiga Ras, Simalungun, Senin, 18 Juni 2018, sekitar pukul 17.15. Kapal tenggelam diduga karena hantaman ombak besar sehingga penumpang beserta muatannya ikut tenggelam.

CAESAR AKBAR | CHITRA PARAMAESTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

13 hari lalu

Kapal wisata White Pearl tenggelam di sekitar Pulau Kanawa, Labuan Bajo. Jumat 5 April 2024. Foto: Istimewa
Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

Deretan peristiwa kapal wisata tenggelam di kitaran Labuan Bajo. Terbaru kapal wisata White Pearl, pada Jumat, 5 April 2024.


Kapal Wisata Tenggelam di Pulau Kanawa Labuan Bajo, Ini Profil Destinasi Wisata Bulan Madu di NTT

13 hari lalu

Pulau Kanawa. Shutterstock
Kapal Wisata Tenggelam di Pulau Kanawa Labuan Bajo, Ini Profil Destinasi Wisata Bulan Madu di NTT

Kapal wisata White Pearl tenggelam di sekitar Pulau Kanawa, Labuan Bajo, NTT, pada Jumat, 5 April 2024. Berikut profil Pulau Kanawa


Pencarian Penumpang Kapal Tenggelam di Perairan Selayar Diakhiri, 18 Orang Dinyatakan Hilang

28 hari lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. AFP/Pedro Pardo
Pencarian Penumpang Kapal Tenggelam di Perairan Selayar Diakhiri, 18 Orang Dinyatakan Hilang

Basarnas mengakhiri proses pencarian korban kapal tenggelam di Perairan Selayar yang telah berlangsung selama 10 hari.


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

30 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka


Pencarian Korban Kapal Tenggelam di Perairan Selayar Diperpanjang, 18 Penumpang Belum Ditemukan

30 hari lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. Alexander Koerner/Getty Images
Pencarian Korban Kapal Tenggelam di Perairan Selayar Diperpanjang, 18 Penumpang Belum Ditemukan

Basarnas memutuskan untuk memperpanjang proses pencarian korban kapal tenggelam Yuiee Jaya II diperpanjang.


Kapal Pencari Ikan Terbalik di Perairan Selayar, 24 Nelayan Belum Ditemukan

37 hari lalu

Sejumlah penyelam melakukan proses penenggelaman Kapal Angkatan Laut (KAL) Tabuhan II-5-25 di Pantai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 25 Januari 2024. Tiga kapal yakni KAL Tabuhan, Patkamla Baluran dan Patkamla Mustaka yang usianya sudah tua dan tidak efektif lagi untuk melaksanakan tugas operasi pengamanan, ditenggelamkan oleh Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi di kawasan Pantai Bangsring sebagai upaya mendukung konservasi yang dijadikan rumah bagi biota laut. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Kapal Pencari Ikan Terbalik di Perairan Selayar, 24 Nelayan Belum Ditemukan

Basarnas masih mencari 24 penumpang kapal Dewi Jaya 2 yang terbalik di perairan Selayar sejak Sabtu dinihari 9 Maret 2024.


Update Kapal Tenggelam di Korsel: 4 ABK Indonesia Masih Belum Ditemukan

38 hari lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. AFP/Pedro Pardo
Update Kapal Tenggelam di Korsel: 4 ABK Indonesia Masih Belum Ditemukan

Sebanyak 4 ABK Indonesia masih belum ditemukan dari peristiwa tenggelamnya kapal penangkap ikan 2 Haeinsho di Korsel.


Respons BP2MI soal 7 ABK Indonesia Tenggelam di Korsel, 2 Dilaporkan Meninggal Dunia

39 hari lalu

Tangkapan layar Kepala BP2MI Benny Rhamdani dalam konferensi pers terkait peristiwa tenggelamnya kapal PMI Indonesia di Korsel, diikuti dari Jakarta, Minggu (10/3/2024) (ANTARA).
Respons BP2MI soal 7 ABK Indonesia Tenggelam di Korsel, 2 Dilaporkan Meninggal Dunia

Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjadi korban kapal tenggelam di perairan Korsel pada Sabtu, 9 Maret 2024. Begini respons BP2MI.


Kapal Tenggelam di Korea Selatan, Enam Orang Hilang Termasuk WNI

41 hari lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. Shutterstock
Kapal Tenggelam di Korea Selatan, Enam Orang Hilang Termasuk WNI

Sedikitnya enam orang hilang, termasuk WNI, setelah sebuah kapal nelayan tenggelam di lepas pantai selatan Kota Tongyeong di Korea Selatan


20 ABK WNI Selamat dari Kapal Tenggelam di Jepang

46 hari lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. AFP/Pedro Pardo
20 ABK WNI Selamat dari Kapal Tenggelam di Jepang

Satu orang tewas dan 24 lainnya berhasil diselamatkan dari kapal tuna yang tenggelam di Jepang, 20 diantaranya ABK WNI