TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mengambil sejumlah langkah untuk memulihkan listrik setelah tower listrik berkapasitas 150 kV di Desa Birun, Kecamatan Pangkalan Jambu, Kabupaten Bangko, Merangin, Jambi, pada Kamis lalu, roboh. Perusahaan pelat merah itu berupaya memenuhi kebutuhan listrik di beberapa obyek vital sembari bekerja cepat untuk mendirikan tower kembali.
Dalam pelaksanaan pendirian tower diterjunkan tim PDKB P3BS sebanyak 25 orang, Tim Ericson dan triming (penarikan) 18 orang dari UPT Jambi beserta UPT di bawah jajaran P3BS, juga tak luput masyarakat setempat yg tergabung dalam Helper sebanyak 13 orang.
Baca: PLN Pastikan Pasokan Listrik untuk Asian Games 2018 Berjalan Lancar
Indikasi penyebab robohnya tower yang berdampak padam listrik di Kota Sungai Penuh dan sejumlah wilayah Kabupaten Kerinci tersebut adalah pencurian besi tiang penyangga tower. Berdasar keterangan resmi yang diterima hari ini, tim dari PLN P3BS sudah berada di lokasi untuk persiapan mendirikan tower darurat dan PLN Wilayah Sumbar
"Tim tersebut juga telah melakukan upaya penormalan listrik dengan menggunakan suplai dari sistem Solok Selatan," ujar General Manager PLN Wilayah Sumbar Susiana Mutia, Ahad, 17 Juni 2018.
Baca: PLN NTB Aliri Listrik Pulau Wisata Gili Gede, Ini Hadiah Lebaran
Walaupun belum semua daerah menyala kembali, upaya ini berhasil menyalakan 12 trafo yang berdampak menyala listrik di obyek vital Sungai Penuh, antara lain Kantor Polres Sungai Penuh, SPBU, lingkungan Pasar Sungai Penuh, Bank BRI, Rumah Sakit, PDAM, Rumah Tahanan, Kantor DPRD Kabupaten, dan Mapolsek Kota Sungai Penuh.
Selanjutnya, PLN Wilayah Sumbar melakukan upaya pengiriman genset dari area-area, yaitu Padang, Bukittinggi, Solok dan Payakumbuh untuk support kelistrikan. Pengiriman ini sudah dilakukan sejak Jumat lalu.
Susiana menyampaikan permohonan maaf untuk segala ketidaknyamanan yang dirasakan oleh masyarakat Kota Sungai Penuh, terlebih musibah ini terjadi di H-1 hari raya Idul Fitri. “Kami sudah upayakan keandalan pasokan, petugas juga standby 24 jam. Namun musibah tidak mampu ditolak. Alhamdulillah petugas siaga, sehingga proses penormalan sistem dan pengiriman genset tidak memakan waktu lama,” ujarnya.
Susiana berpesan agar masyarakat meningkatkan kepedulian terhadap aset PLN yang ada di sekitarnya. Masyarakat diminta bersama-sama menjaga agar kejadian yang merugikan kepentingan awam ini tidak terjadi lagi.