Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Maskapai Penerbangan Indonesia Bisa Kembali Dilarang Terbang ke Eropa Jika ...

image-gnews
Ki-ka: Dubes Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso dalam konferensi pers pasca pencabutan larangan terbang maskapai Indonesia di rumah dinas Budi Karya, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Juni 2018. Tempo/Fajar Pebrianto
Ki-ka: Dubes Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso dalam konferensi pers pasca pencabutan larangan terbang maskapai Indonesia di rumah dinas Budi Karya, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Juni 2018. Tempo/Fajar Pebrianto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengklaim pencabutan larangan terbang bagi maskapai penerbangan Indonesia oleh Uni Eropa bukanlah kebijakan bersyarat. Menurut dia, Uni Eropa juga berkomitmen untuk menjaga capaian yang telah diraih oleh dunia Indonesia saat ini.

"Saya sudah bicara dengan dubes (Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guerend), kalau kebijakan ini bukan sesuatu yang sifatnya maju mundur," kata Retno dalam konferensi pers di rumah dinas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Juni 2018. Vincent juga hadir dalam acara ini.

BACA: Alasan Maskapai Penerbangan Indonesia Bisa Terbang Lagi ke Eropa

Sebelumnya, sebanyak 62 maskapai penerbangan penumpang dan kargo asal Indonesia mendapat larangan terbang oleh Komite Keselamatan Penerbangan Uni Eropa sejak 2007. Saat itu, seluruh maskapai terkena larangan, termasuk Garuda Indonesia sekalipun.

Perlahan, larangan itu satu per satu mulai dicabut pada tujuh maskapai. Dimulai dari pencabutan terhadap Garuda Indonesia dan Airfast Indonesia pada tahun 2009, Indonesia Air Asia tahun 2010, Ekspres Transportasi Antarbenua tahun 2011, dan terakhir Citilink, Batik Air, dan Lion Air pada 2016. Sisanya, sebanyak 55 maskapai masih dievaluasi oleh komite.

BACA: 11 Tahun Penantian untuk Maskapai Penerbangan Indonesia ke Eropa

Barulah pada Kamis, 14 Juni 2108, Uni Eropa resmi mengeluarkan Indonesia dari EU Air Safety List atau daftar maskapai penerbangan yang tidak memenuhi standar keselamatan internasional. Dengan demikian, 55 maskapai lainnya pun kembali diizinkan untuk terbang ke Eropa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Retno menilai kebijakan Uni Eropa ini merupakan bentuk kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia. Kebijakan ini juga akan berdampak besar pada dunia penerbangan Indonesia ke depannya. Pemerintah Indonesia, kata Retno, berjanji akan terus bekerja sama dengan Uni Eropa demi menjaga kualitas penerbangan Indonesia.

BACA: Larangan Terbang di Uni Eropa Dicabut, Ini Janji Menhub

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui pencabutan larangan ini bisa saja sewaktu-waktu kembali gugur jika standar keselamatan penerbangan Indonesia kembali memburuk. "Kalau tidak waspada, Indonesia akan kena ban (larang) lagi," kata dia. Tapi Budi mengatakan, syarat dari Uni Eropa itu memang hanyalah rule of the game atau aturan main demi pencabutan larangan ini.

Demi menjaga "restu" terbang dari Uni Eropa ini, Kementerian Perhubungan pun berjanji akan menjaga komitmen keselamatan penerbangan Indonesia. "Motor di Indonsia adalah regulator yaitu Kementerian Perhubungan, kami sudah menyusun aturannya sesuai standar Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO)," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso.

Baca berita tentang Maskapai Penerbangan lainnya di Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

3 menit lalu

Ilustrasi pesawat. Sumber: getty images/mirror.co.uk
Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.


10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

6 jam lalu

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah? Foto: Canva
10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?


Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

1 hari lalu

Tony Fernandes. REUTERS/Romeo Ranoco
Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.


Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

1 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202


Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

1 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman


Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

5 hari lalu

Ilustrasi pesawat parkir di bandara. REUTERS
Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.


Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

6 hari lalu

Orang-orang berkumpul saat militer Israel memamerkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.


Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

6 hari lalu

Ilustrasi Kursi Pesawat atau bangku pesawat (Pixabay)
Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

7 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

9 hari lalu

Maskapai penerbangan SAS. Instagram.com/@flysas/@bravojulietspotting
Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik