TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memprediksi puncak kenaikan konsumsi elpiji atau LPG jelang lebaran akan terjadi pada hari ini, atau H-1 lebaran, Kamis 14 Juni 2018. Kenaikan ini diduga terjadi seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat menyiapkan berbagai hidangan untuk lebaran besok.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito, memproyeksikan konsumsi LPG hari ini akana naik sebesar 20 persen atau mencapai 27,8 ribu Metric Ton (MT) per hari. Untuk itu, Adiatma mengatakan perusahaannya telah menyiapkan 31 ribu pangkalan siaga yang tersebar di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Pasokan Elpiji Disebut Langka, Ini Komentar Luhut Pandjaitan
"Hal ini kami lakukan untuk memastikan kebutuhan konsumen akan tercukupi dan memberikan kemudahan masyarakat untuk mendapatkan LPG di pangkalan, mengingat beberapa pengecer sudah tutup atau pemiliknya mudik," kata Adiatma dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Kamis, 14 Juni 2018.
Hingga hari Rabu, 13 Juni 2018, penjualan LPG nasional mencapai 27.713 MT atau sudah mendekati konsumsi puncak yang diproyeksikan Pertamina. Peningkatan konsumsi tersebut sudah terjadi sejak akhir pekan menjelang cuti bersama lalu, yakni pada Sabtu 9 Juni 2018.
“Kami menjamin pasokan LPG di seluruh Indonesia aman, karena stok nasional masih diatas rata-rata yakni sekitar 19 hari,” katanya.
BACA JUGA: Sekarang Warga Bisa Beli Elpiji Secara Online
Adiatma mengatakan kebijakan penerapan distribusi LPG 3 kilogram bersubsidi berbeda dengan non-PSO di mana Pertamina mengikuti Peraturan Menteri ESDM No.26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian LPG. Untuk memperoleh LPG 3 kilogram, Pertamina mengimbau agar masyarakat membelinya di lembaga penyalur resmi pendistribusian Pertamina seperti pangkalan, agen atau SPBU terdekat, di mana LPG 3 Kg dijual sesuai HET setempat.
Adiatma mengaku Pertama tidak bisa mengendalikan harga maupun pasokan di tingkat pengecer. Sebab, pengecer bukan lembaga penyalur resmi Pertamina sehingga Pertamina hanya bertanggung jawab melakukan pengawasan sampai dengan pangkalan LPG 3 kilogram.
BACA JUGA: Ini Kenapa Warga Mampu Diminta Tak Beli Elpiji 3 Kg