TEMPO.CO, Jakarta -NA, seorang anak penyandang autisme, sempat tidak dapat naik pesawat Citilink dari Yogyakarta menuju Balikpapan, Kalimantan Timur. Kabar tersebut menjadi viral lantaran ibu dari NA dengan akun @annahermawan mengunggah kabar tersebut ke sosial media.
Asep Hermawan, ayah dari NA membenarkan kabar tersebut. Namun, dia menjelaskan permasalahan tersebut sudah selesai dan mereka dapat terbang ke Balikpapan dengan selamat. "Sudah selesai permasalahannya," kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 12 Juni 2018.
Baca: Deteksi Gejala Autisme sejak Dini pada Bayi lewat MRI
Dia menuturkan manajemen Citilink sudah melakukan klarifikasi dan meminta maaf atas kejadian ini. Selain itu, jajaran Direktur dari Kementerian Perhubungan juga menemui Asep dan keluarganya. "Kami dipermudah juga prosesnya (keberangkatan)," tutur dia.
Saat ini, kata Asep, NA dalam keadaan baik, dan tidak ada masalah saat melakukan penerbangan menuju Balikpapan. "Kami baru saja sampai," ucap dia.
Baca: Simak Sindrom Asperger pada Anak Autisme, Intelegensianya Tinggi
Sebelumnya, berdasarkan keterangan dari akun @annahermawan, kejadian tersebut berawal dari NA yang ingin masuk ke pintu keberangkatan saat berada di ruang tunggu bandara. Saat itu, petugas yang berada di sana, membawa NA ke posko kesehatan.
Anna menuturkan, anaknya, NA merasa ketakutan dan histeris ketika dikerumuni oleh banyak orang. "Sampai akhirnya dinyatakan tidak layak terbang karena autis," tutur dia.
Baca: Anies Resmikan Bus Transjakarta yang Dilukis Anak Difabel
Surat keterangan tersebut dikeluarkan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Yogyakarta, sehingga NA beserta orangtuanya tidak dapat melanjutkan penerbangan.
Menanggapi hal tersebut, Vice President Corporate Secretary Citilink, Ranty Astari Rachman menuturkan kejadian tersebut bermula dari penampakan NA yang kurang sehat. "Sehingga sesuai standar prosedur keselamatan penerbangan setiap penumpang harus melalui proses pemeriksaan kesehatan," ujar dia kepada Tempo.
Baca: Anak Senang Menyusun Benda, Belum Tentu Gejala Autisme
Prosedur tersebut, kata Ranty semata-mata agar NA--penyandang autisme dan orangtuanya merasa aman dan nyaman melakukan penerbangan dengan Citilink. "Setelah lebih tenang, dapat melanjutkan perjalanan keesokan harinya,” tutur Ranty.
Ranty menjelaskan masalah dengan penumpang tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Citilink juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami atas kejadian ini.