TEMPO.CO, Cirebon - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, setelah Lebaran 2018, penjualan tiket bus akan dilakukan secara online.
“Di beberapa titik, seperti Jakarta, Solo, Cilacap, dan Cirebon, kami sudah meminta penjualan tiket dilakukan secara online,” kata Budi saat memantau persiapan mudik di Terminal Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa, 12 Juni 2018.
Baca juga: Menhub Budi Karya Siapkan 393 Kereta Api untuk Lebaran 2018
Menurut Budi, setelah Lebaran, pihaknya akan membuat semacam peraturan menteri (permen) yang mengharuskan penjualan tiket bus dilakukan secara online. Sebab, jika penjualan tiket tidak dilakukan secara online, akan membuka peluang bagi calo dan penipuan tiket. “Selain itu, untuk membeli langsung juga membutuhkan waktu, nanti antre, nanti kena ‘ketok’,” tutur Budi.
Jika penjualan tiket bus dilakukan secara online, semua akan transparan. Kalaupun harga tiket Rp 100 ribu, semuanya masuk ke bus. “Tidak seperti sekarang, Rp 20 ribu bisa masih ke orang yang tidak jelas,” ucapnya.
Simak pula: Menhub: Arus Mudik 2018 dengan Sepeda Motor
Penjualan tiket bus secara online ini, menurut Budi, harus dilakukan untuk mengganti moda transportasi sepeda motor. “Kita berusaha agar pemudik yang menggunakan motor ini kita hindari”. Sepeda motor ke depannya tidak menjadi satu moda transportasi untuk waktu yang lama dan jalan yang panjang.
Karena itu, yang harus dilakukan salah satunya memperbanyak jumlah bus, melakukan penjualan tiket secara online, serta melakukan pembinaan terhadap pengurus PO bus. “Kita akan memutus mata rantai pembelian tiket bus,” ujar Budi.
Lihat juga: Menhub Temui Risma, Tinjau Persiapan Mudik Lebaran di Surabaya
Tidak hanya menambah jumlah bus, jumlah kereta api serta kapal laut juga harus ditambah. Semua moda transportasi tersebut merupakan moda transportasi substitusi atau pengganti sepeda motor.
Menhub mengatakan, sekalipun pada arus mudik Lebaran 2018 masih banyak pemudik yang menggunakan sepeda motor, pelayanan terhadap pemudik yang menggunakan sepeda motor sudah cukup baik. Di antaranya telah disediakannya rest area bagi pemudik yang menggunakan sepeda motor di Losarang, Kabupaten Indramayu. Rest area yang menggunakan areal jembatan timbang yang tidak diaktifkan saat arus mudik tersebut bisa menampung lebih dari 500 orang.