TEMPO.CO, Merak - Sebanyak 22.101 pemudik dari Pulau Jawa telah menyeberang ke Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, pada H-7 Lebaran 2018. Ribuan pemudik tersebut meliputi 3.600 penumpang pejalan kaki dan 18.501 orang yang membawa kendaraan.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pejalan kaki dan kendaraan pada puncak arus mudik, PT ASDP mengoperasikan 32 kapal roll on roll of (roro) dengan kapasitas besar dan jumlah trip perjalanan sebanyak 58 serta memfungsikan semua loket pembelian tiket cadangan.
General Manager (GM) PT Indonesia Ferry Cabang Merak Fahmi Alweni menjelaskan, pada arus mudik tahun ini, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak berkonsentrasi pada kendaraan roda dua dan roda empat. “Prediksi tahun ini, lonjakan pemudik akan terjadi. Untuk penumpang, diperkirakan sebanyak 1.421.303 orang, kendaraan roda dua sebanyak lebih dari 105.803 unit, dan kendaraan roda empat sekitar 174.166 unit,” ujarnya, Sabtu, 9 Mei 2018.
Baca: Mudik, Pengusaha Minta Polisi Tak Batasi Truk Melintasi Jalan Tol
Fahmi Alweni menuturkan, hingga saat ini, Pelabuhan Merak telah mendapat penjagaan dari 500 personel kepolisian, baik dari Kepolisian Daerah Banten maupun Kepolisian Resor Cilegon. Para personel tersebut tersebar di sejumlah titik di Pelabuhan Merak. “Penyiagaan petugas dilakukan guna menjamin keamanan pemudik,” katanya.
Pantauan Tempo, Jumat malam, 8 Mei 2018, meski telah memasuki H-7 Idul Fitri, suasana Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, hingga pukul 22.30 WIB masih terlihat lengang. Loket pembelian tiket dan akses menuju dermaga terpantau normal. Hanya puluhan calon penumpang yang terlihat di pelabuhan.
Suwardi, 45 tahun, pemudik yang akan menuju Telang Padang, Lampung, mengatakan, meski Lebaran masih jauh, dia bersama keluarga memilih mudik lebih awal. Hal tersebut ia lakukan karena, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, dia selalu terjebak macet saat mudik mendekati hari H Lebaran. “Kami memilih mudik lebih awal biar tidak terjebak macet, Mas,” katanya.