TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor GA832 dengan tujuan Singapura kembali ke Cengkareng setelah lepas landas pada siang hari ini. "Setelah take off sekitar jam 11.22 muncul indikasi di panel cockpit yang menyatakan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan di engine," kata VP Secretary Garuda Indonesia, Hengki Herdiandono ketika dihubungi, Jumat, 8 Juni 2018.
Hengki menjelaskan atas alasan keselamatan, pilot memutuskan untuk kembali atau return to base (RTB) ke Cengkareng. Setibanya di sana, kata dia, penumpang dialihkan ke pesawat lain yang tersedia agar tidak menunggu terlalu lama.
Baca: Lebaran 2018, Garuda Targetkan Okupansi Penumpang 100 Persen
Corporate Quality, Safety and Environment Management (JKTDV) PT Garuda Indonesia, Doddy Darmawan, sebelumnya melaporkan pesawat itu tinggal landas dari bandara Soekarno-Hatta pada pukul 04.22 UTC atau 11.22 WIB. Pada saat climbing menuju 8.000 feet sesuai dengan instruksi ATC, pilot mengidentifikasi terjadinya seizures pada engine.
Pesawat Boeing B737-800 dengan registrasi PK-GMZ itu membawa 161 penumpang yang terdiri dari 135 orang dewasa, 14 anak-anak, dan 7 bayi. "Sesuai dengan arahan non-normal checklist, engine tidak dapat di-relight kembali dan mendarat di bandara terdekat," ujar Doddy.
Baca: Ribuan Pilot Garuda Ancam Mogok, AP II Siapkan 5 Skenario
Atas kejadian itu, kata Hengki, tidak ada dampak untuk penerbangan lain. Ia yakin seluruh peawat Garuda dalam keadaan prima, untuk menghadapi masa libur panjang. "Pesawat pengganti CGK-SIN sudah take off saat ini," ucapnya.
Garuda Indonesia, kata Hengki, juga selalu melakukan pengecekan mesin pesawat agar operasional penerbangan dapat berjalan dengan lancar. "Garuda, sebelum periode peak season sudah memastikan kesiapan dan kelayakan pesawat termasuk melakukan ramp check," tutur dia.