TEMPO.CO, Yogyakarta -Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menyatakan akan mengevaluasi pasokan premium berdasarkan tingkat konsumsi masyarakat. Ia berkeliling ke sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) untuk melihat langsung penggunaan premium dan pertalite di masyarakat.
"Kami akan evaluasi, ya minimal sampai akhir bulan ini," kata Jonan Kamis malam, 7 Juni 2018.
Baca: Jokowi Wajibkan Pertamina Jual Premium di Jawa, Madura dan Bali
Jonan dan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M Fanshurullah Asa mengunjungi pompa bensin di Jalan Kaliurang Kilometer 11,5, Yogyakarta. Menurut Jonan, Pertamina menyuplai premium di 1.519 SPBU dari sebellumnya 571 SPBU di Jawa, Madura dan Bali. Dia menargetkan nantinya pasokan premium akan ditambah di 2.090 SPBU.
Dia menegaskan jika animo masyarakat terhadap premium sangat tinggi maka pemerintah siap memenuhi kebutuhan, tapi sebaliknya kalau animo sangat rendah akan dievaluasi. "Setiap hari dan setiap SPBU dipasok 8.000 liter premium," katanya.
Baca Juga:
Namun jika penggunaannya rendah, maka pemerintah akan mengevaluasi pasokan premium. Berdasarkan hasil pemantauan sementara, masyarakat banyak yang beralih ke bahan bakar jenis pertalite.
Baca: Pertamina Berpotensi Rugi Rp 23 T Akibat Salurkan Premium
Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengatakan BPH Migas siap memastikan pasokan premium sesuai penugasan pemerintah. "Kalau memang permintaan premium sedikit tentu kita juga akan evaluasi seperti disampaikan Menteri ESDM," katanya.
Direktur Pemasaran Ritel PT Pertamina Mas`ud Khamid mengatakan dalam mengantisipasi mudik dan balik Lebaran 2018 akan meningkatkan pasokan premium ke sejumlah SPBU.
Secara nasional ada tambahan premium sebesar 25 persen, khusus untuk Jawa Tengah tambahan 30-35 persen. Pertamina juga menyediakan premium di jalan tol fungsional dengan menyediakan BBM Kios, Kantong BBM, dan 300 motor keliling yang jual kemasan premium.
MUH SYAIFULLAH | ANTARA