TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Securitas Reza Priyambada memperkirakan nilai tukar rupiah akan melemah terbatas hari ini, 6 Juni 2018. Reza memprediksi rupiah bergerak dengan kisaran support 13.882 dan resisten 13.865.
"Hal tersebut merupakan imbas global dan minimnya sentimen di dalam negeri," kata Reza Priyambada saat dihubungi, Rabu, 6 Juni 2018.
Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Dikhawatikan Turun Saat Suku Bunga Fed Naik
Reza mengatakan telah terserapnya semua sentimen di pasar membuat laju kenaikan rupiah mulai terbatas. Hal itu membuat terjadi peralihan ke mata uang lainnya yang memiliki ruang penguatan lebih tinggi.
Euro yang sebelumnya turun dalam seiring respons negatif terhadap kondisi politik di Italia, kini sudah mulai bergerak naik sehingga dimanfaatkan pelaku pasar untuk kembali masuk.
Simak pula: Nilai Tukar Rupiah Pekan Ini Diprediksi Menguat di Level Rp13.800
"Pergerakan rupiah pun diperkirakan masih ada kecenderungan terbatas," ujar Reza.
Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di angka Rp 13.887 pada penutupan Selasa, 5 Juni 2018. Angka tersebut menunjukkan pelemahan 15 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 13.872 pada penutupan Senin, 4 Juni 2018.
Baca: Efek Perry Warjiyo, Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Level Rp 14.125
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara juga memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan melemah. "Rupiah masih mengalami pelemahan tipis hari ini dirange 13.890-13.950," kata Bhima.
Menurut Bhima, pelemahan nilai tukar rupiah lebih diakibatkan prospek ekonomi AS yang cukup positif membuat Yield Treasury bond 10 tahun kembali naik ke 2,92 persen. Bhima menilai naiknya yield juga menjadi ekspektasi The Fed akan lebih solid naikan suku bunga acuan di FOMC pada 13 Juni minggu depan. "Investor asing yang berspekulasi terhadap kebijakan Fed membuat net sales di pasar modal mencapai Rp 319 miliar dalam sepekan terakhir," kata Bhima.