TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pilot Garuda (APG) berharap hasil gugus tugas (task force), yang diinisiasi Kementerian Koordinator Kemaritiman, bisa sesuai dengan isi tuntutan pekerja.
Ketua APG Bintang Hardiono mengaku kondisi internal perusahaan sudah tidak kondusif bagi pekerja. Penurunan kinerja layanan Garuda Indonesia menjadi salah satu penyebabnya.
Baca: Pilot dan Karyawan Garuda Bantah Batalkan Rencana Mogok
"Harapannya (hasil task force) sesuai dengan apa yang kami usulkan, demi menyelamatkan Garuda dan membela hak pelayanan bagi pengguna jasa," katanya, Selasa, 5 Juni 2018.
Dia mengaku siap membuka pintu komunikasi dengan perwakilan pemerintah saat rapat gugus tugas, yang rencananya diadakan besok, 6 Juni 2018.
Baca: Ribuan Pilot Garuda Ancam Mogok, AP II Siapkan 5 Skenario
Asosiasi membenarkan bahwa serikat pekerja tidak hadir saat diundang manajemen Garuda beberapa waktu lalu. Sikap tersebut dilakukan karena sebelumnya pihak pekerja sudah mengundang manajemen untuk rapat secara bipartit, tapi tidak hadir.
"Kemudian sekarang dalam kondisi memanas seperti ini, mereka (manajemen Garuda) mengundang bipartit buat apa lagi?" ujar Bintang.
Baca: Moeldoko Jamin Ribuan Pilot Garuda Batalkan Rencana Mogok Kerja
APG bersama Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) menuntut dilakukan restrukturisasi jumlah direksi dari delapan menjadi enam orang. Idealnya, cukup direktur utama, direktur operasi, direktur teknik, direktur keuangan, direktur personalia, dan direktur niaga.
Pekerja meminta pergantian direksi Garuda Indonesia dari kalangan profesional di bidang penerbangan dan internal perusahaan. Tuntutan tersebut diajukan setelah mereka menilai terdapat beberapa masalah di tubuh manajemen emiten berkode GIAA tersebut.
Baca: Garuda Indonesia Bentuk Satgas Antisipasi Ancaman Mogok Pilot