TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjamin tak akan ada mogok kerja oleh ribuan pilot Garuda Indonesia saat arus mudik Lebaran seperti yang direncanakan oleh Asosiasi Pilot Garuda dan Serikat Karyawan Garuda Indonesia. "Enggak ada pemogokan sampai dengan kebutuhan Lebaran ini," kata Moeldoko usai memimpin rapat koordinasi persiapan mudik di Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa, 5 Juni 2018.
Moeldoko mengungkapkan, kepastian itu didapat usai dirinya bertemu dengan Asosiasi Pilot Garuda (APG) beberapa waktu lalu di kantornya. Dalam pertemuan, para pilot sepakat tidak akan mogok saat arus mudik. "Untuk sekarang ini jangan mogok, saya sudah sampaikan. Alhamdulillah diikuti. Jadi sampai dengan hari raya ini mudah-mudahan mereka komitmen dengan apa yang kita bicarakan," ujarnya.
Baca: Garuda Indonesia Bentuk Satgas Antisipasi Ancaman Mogok Pilot
Menurut Moeldoko, salah satu keluhan para pilot garuda adalah mengenai manajerial internal perusahaan. Namun, keluhan itu juga sudah ia sampaikan kepada Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansuri. Karena sudah bertemu dengan kedua pihak, Moeldoko pun menyarankan agar mereka bertemu.
"Masing-masing sudah tahu harus bagaimana mestinya ke depan, mereka mestinya waktu itu bicara di sini. Saya sampaikan kalian harus bertemu untuk memecahkan masalah ini," kata Moeldoko.
Baca: Lebaran 2018, Garuda Targetkan Okupansi Penumpang 100 Persen
Asosiasi Pilot Garuda (APG) sebelumnya menyatakan bahwa 1.300 pilot dan 5.000 kru Garuda Indonesia akan melakukan mogok kerja dalam waktu dekat. Mereka ingin pemerintah menindaklanjuti tuntutan, salah satunya melakukan perombakan pada direksi BUMN tersebut.
Ketua Umum Sekarga Ahmad Irfan Nasution menyebutkan salah satu alasan mogok kerja itu adalah mediasi antara karyawan dan direksi Garuda tak memenuhi titik temu. Padahal mediasi diperlukan untuk membahas kerugian perusahaan hingga US$ 213,4 juta atau sekitar Rp 2,88 triliun pada 2017, yang diduga karena kegagalan direksi dalam mengelola perusahaan.
Baca: Pilot Ancam Mogok, Penerbangan Garuda Akan Dialihkan ke Citilink
Ahmad menyebutkan ada tiga permasalahan internal yang berdampak terhadap pelayanan kepada pelanggan. "Yaitu masalah operasional, keuangan, dan hubungan industrial," ujarnya, awal Mei lalu.
Untuk menjaga keselamatan dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, Sekarga meminta pemerintah merestrukturisasi jumlah direksi, yang saat ini delapan orang menjadi enam orang. Selain itu, Corporate Affairs Asosiasi Pilot Garuda Kapten Eric Ferdinand menjelaskan, pergantian direksi tersebut didasari anggapan karyawan terhadap beberapa orang Direktur Garuda yang tidak mengerti permasalahan perusahaan.