TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik PT PayTren Aset Manajemen (PAM), Yusuf Mansur, mengajak Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama bergabung dalam Paytren Payment Gateway.
"Saya mendorong banget Muhammadiyah merapat dan NU merapat, karena memang tidak bisa bikin e-money baru ini, insya Allah sulit," kata Yusuf Mansur saat peluncuran PayTren Online Reksa Dana (PayOR) di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 5 Juni 2018.
Simak: Yusuf Mansur Targetkan Seluruh Pengguna Paytren Miliki Reksa Dana
Menurut Yusuf Mansur, saat ini, semua entity muslim hari ini kesulitan untuk membuat e-money yang baru. Sedangkan semua kerja sama e-money harus dilaporkan ke Bank Indonesia.
"Peluang ini kami jadikan keberkahan, supaya persatuan umat yang diidam-idamkan terjadi," ucap Yusuf Mansur.
Simak: Sebelum Dirikan PayTren, Yusuf Mansur Jualan Es
Yusuf Mansur menuturkan hal tersebut setelah meluncurkan PayTren Online Reksa Dana (PayOR). PayOR adalah sistem untuk melaksanakan transaksi reksa dana syariah PAM.
Yusuf berujar, PayOR dapat memudahkan pembeli. Menurut Yusuf, melalui sistem online, setiap pengguna Paytren bisa menjadi agen reksa dana nantinya.
Simak: Kantongi Izin BI, Yusuf Mansur Launching PayTren
"Mudah-mudahan PayOR ini bisa disambut meriah oleh masyarakat dan bisa berperan lebih lagi di Tanah Air," kata Yusuf.
Yusuf Mansur juga mengajak 60 juta orang yang masuk dalam middle class Indo untuk mulai bersatu di Paytren Payment Gateway. Menurut Yusuf, kalau sudah bersatu di Paytren Payment Gateway, Yusuf akan melakukan edukasi, literasi agar masyarakat menabung saham dan reksa dana.
Baca: Mantap Beli Saham BRI Syariah, Paytren Siapkan Dana Rp 500 M
"Kalau sudah 60 juta orang, perputarannya Rp 120 triliun. Kalau dari Rp 120 triliun itu kami bisa 1 persennya saja, bisa berapa," ucap Yusuf Mansur.