TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo, Yogyakarta, optimistis keberadaan Bandara New Yogyakarta International Airport (Bandara NYIA) atau Bandara Kulon Progo mampu menyerap ribuan tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran di wilayah tersebut.
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan angka pengangguran di wilayah tersebut mencapai 3.000 orang, dan operasional Bandara NYIA diproyeksikan mampu menyerap 1.700 tenaga kerja. "Kalau dari Kulon Progo ini terserap 1.700 orang saja sudah luar biasa mengurangi pengangguran," katanya di Kulon Progo, Senin, 4 Juni 2018.
Baca juga: Ada Tulisan Bunuh Sultan di Demo Tolak Bandara NYIA Kulon Progo
Menurut Hasto, keberadaan Bandara NYIA akan membawa dampak positif yang besar. Keberadaan bandara itu memiliki dampak ganda di berbagai sektor, seperti usaha transportasi, taksi, rumah makan, penginapan dan perhotelan.
Baca juga: Buntut Ricuh Demo Tolak Bandara NYIA, Akun Ini Dirisak Netizen
"Pada tahap konstruksi juga sudah akan membawa multiplier effect, karena akan banyak warga yang sudah terlibat dalam pengurugan, pengerjaan, tukang-tukang, sudah habis terserap di sana tenaga-tenaga itu," katanya.
Untuk itu, Pemkab Kulon Progo melalui Balai Latihan Kerja (BLK) pada 2018 akan mengadakan pelatihan tenaga kerja dengan kapasitas sekitar 800 peserta, sedangkan pada 2019 direncanakan pelatihan tenaga kerja dengan kapasitas 1.700 hingga 1.800 peserta.
Baca juga: Bandara Kulon Progo Dibangun, Yogya Siapkan Embarkasi Haji
"Kami secara bertahap menyiapkan sumber daya manusia yang terampil dan profesional di bidangnya. Jangan sampai warga Kulon Progo hanya menjadi penonton saat bandara beroperasi," katanya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulon Progo Eko Wisnu Wardana mengatakan pada 2018 pemkab menyiapkan 100 paket pelatihan kerja untuk mendukung beroperasinya Bandara Kulon Progo.
ANTARA