TEMPO.CO, Bandung - Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung atau ITB Bermawi Priyatna meminta maaf kepada PT Mercedes-Benz Indonesia (MBI). Pihaknya juga akan menyampaikan surat balasan terkait dengan persoalan mahasiswa yang batal praktik kerja lapangan (PKL) di perusahaan otomotif asal Jerman itu.
"Kejadian ini pasti sangat mengecewakan MBI. Kami akan kirim surat dan minta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan karena tiga mahasiswa ITB batal memenuhi program PKL di MBI," kata Bermawi, Ahad, 3 Juni 2018.
Menurut dia, mahasiswa Teknik Elektro yang batal itu karena ibunya sakit dan masalah biaya. "Dia sudah berkomunikasi dengan MBI via e-mail bahwa dia tidak bisa memenuhi program PKL karena ibunya sakit. Ia berupaya telepon untuk minta maaf, tapi tidak direspons," ucap Bermawi.
Selain itu, dua mahasiswa ITB lain dari Fakultas Teknologi Industri batal kerja praktik di MBI karena sudah dapat tempat kerja praktik di tempat lain. Untuk perbaikan ke depan, ujar Bermawi, pihaknya sedang memperbaiki prosedur untuk PKL. ITB ingin membangun kerja sama jangka panjang dengan perusahaan. Selain itu, mahasiswa akan dilarang melamar kerja praktik ke beberapa perusahaan secara bersamaan.
PT Mercedes-Benz Indonesia yang berada di Wanaherang, Bogor, melayangkan surat tertanggal 30 Mei 2018 yang ditandatangani HR Business Partner Reza Abdi Hakim ke ITB. Perusahaan menyatakan pembatalan sepihak praktik kerja mengganggu operasional. Periode yang telah dijadwalkan adalah Mei-Agustus 2018.
Selain itu, perusahaan menyampaikan kebijakannya untuk menutup sementara program PKL bagi semua mahasiswa ITB. Waktunya terhitung sejak 1 Juni 2018 hingga 1 Juni 2020.