TEMPO.CO, BANDUNG - Kepala Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kota Bandung Eric Mohamad Atthauriq mengatakan, Kota Bandung menjadwalkan operasi pasar murah bekerjasama dengan pemerintah provinsi Jawa Barat pada 5-8 Juni 2018. “Ada gerakan operasi pasar murah (OPM) bersubsidi bagi kurang lebih 8.750 RTM (rumah tangga miskin) yang ada di Kota Bandung,” kata dia di Bandung, Rabu, 30 Mei 2018.
Eric mengatakan, operasi pasar murah itu sengaja digelar mendekati Hari Ray Lebaran untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga bahan makanan pokok. “Rata-rata perkecamatan itu 275 RTM. Kita rencanakan dimulai tanggal 5 Juni 2018 peluncuran OPM bersubsidi. Sengaja paling akhir, mendekati Lebaran,” kata dia.
Simak: Kementerian Perdagangan Buka Pasar Murah, Seberapa Murahkah?
Eric mengatakan, OPM tersebut ditujukan langsung pada rumah tangga miskin dalam paket bahan makanan yang didistribusikan dengan sistem kupon. “Sudah dalam paket dan pakai sistem kupon yakni beras, gula pasir, minyak goren, dan daging sapi beku,” kata dia.
Masing-masing 5 kilogram beras, 3 kilogram gula pasir, 3 liter minyak goreng, dan 1 kilogram daging sapi beku. “Kalau 4 bahan makanan itu dibeli seluruhnya hargan normalnya Rp 217.500 (tiap paket), warga cukup membelinya Rp 106 ribu saja. Kurang lebih 50 persen subisidinya,” kata Eric.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Mohamad Arifin Soedjayana mengatakan, pemerintah provinsi menyiapkan Rp 20 miliar untuk subsidi operasi pasar murah jelang Lebaran tersebut. “Sudah 27 kabupaten/kota yang mengajukan operasi pasar murah,” kata dia di Bandung, Senin, 28 Mei 2018.
Arifin mengatakan, operasi pasar murah tersebut diselenggarakan bekerjasama dengan Bulog sebagai penyedia bahan makanan pokok. Ada 6 bahan makanan yang disediakan, pilihan paketnya diserahkan pada masing-masing daerah. “Beras, minyak goreng, gula pasir, itu yang paling banyak diminati. Selanjutnya telur ayam, daging ayam, dan daging sapi. Untuk pengemasan oleh Bulog,” kata dia.
Arifin mengatakan, operasi pasar murah ini ditujukan langsung pada rumah tangga miskin (RTM). “Silahkan kabupaten/kota menentukan, sesuai dengan data RTM yang ada di provinsi,” kata dia.
Penjadwalan operasi pasar murah tersebut diserahkan pada kabupaten/kota masing-masing. Operasi pasar murah digelar pertama di Kabupaten Cirebon, Senin, 28 Mei 2018, dan hari ini, Rabu, 30 Mei 2018, menyusul 6 kabupaten/kota lainnya. “Terakhir tanggal 6 Juni 2018,” kata Arifin.