TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG turun 0,51 persen atau 30,89 poin di level 6.037,43 di pembukaan perdagangan hari ini. Sebelumnya, pada hari Senin lalu IHSG ditutup menguat ke level 6.068,32.
Meski begitu, analis Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, memperkirakan IHSG tetap berpotensi menguat dengan rentang perdagangan 5.845 - 6.123 pada hari ini. "IHSG sedang berusaha menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik di tengah gejolak nilai tukar terhadap USD dan juga fluktuasi harga komoditas," ujarnya, Rabu, 30 Mei 2018.
Baca: IHSG Tembus 6.000, Apa Saja Faktor Pemicunya?
Selain itu, menurut William, kondisi perekonomian dan fundamental perekonomian masih menunjukkan dalam keadaan stabil sehingga dapat terus menopang pola pergerakan IHSG. IHSG dalam rentang jangka pendek juga didukung capital inflow yang mulai berlangsung
Sepanjang perdagangan Senin lalu, IHSG bergerak pada level 5.977,00 – 6.080,51. Dari 583 saham yang diperdagangkan saat itu, sebanyak 227 saham menguat, 157 saham melemah, dan 199 saham stagnan.
Berdasarkan data Bloomberg, enam dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor finansial (+2,86 persen) dan infrastruktur (+2,51 persen). Adapun sektor aneka industri yang turun 0,83% memimpin pelemahan tiga sektor lainnya.
Selain IHSG yang menguat, indeks saham lain di Asia Tenggara terpantau variatif, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,23 persen), indeks FTSE Malay KLCI (-1,2 persen), indeks SE Thailand (-0,4 persen), dan indeks PSEi Filipina (-0,06 persen). William menyebutkan penguatan IHSG mendapatkan dukungan dari menguatnya nilai tukar rupiah.
