TEMPO.CO, Jakarta -Maskapai penerbangan Garuda Indonesia membidik penumpang milenial untuk menjadi penumpang penerbangan Economy Basic. Direktur Niaga Domestik Garuda Indonesia Nina Sulistyowati menilai besarnya animo pelancong milenial bepergian ke berbagai destinasi wisata.
"Kurang lebih target untuk tahap awal sekitar 15 persen dari penumpang Garuda," kata Nina di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin, 28 Mei 2018. Ia mengatakan pasar milenial cukup besar.
Baca: Garuda Indonesia Sediakan Bangku Ekonomis, Hemat 20 Persen
Economy Basic merupakan penerbangan kelas ekonomis yang menawarkan harga lebih murah 15-20 persen ketimbang harga penerbangan ekonomi. Garuda menyediakan 12 kursi per pesawat dengan 21 rute untuk tahap pertama.
Menurut Nina, kalangan milenial hendak mencari waktu luang, salah satunya digunakan untuk melancong. Ketika jalan-jalan, milenial mencari momen, memotretnya, dan menggunggah ke media sosial seperti Instagram Story.
Karena itu, penerbangan Economy Basic memasuki kota-kota kecil yang banyak disulap menjadi destinasi wisata. Misalnya Selayar dan Palopo di Sulawesi Selatan, serta Wangi-Wangi di Sulawesi Tenggara. "Jadi kami juga sekaligus menyukseskan programnya pak Kemenpar (Kementerian Pariwisata)," ujar Nina.
Menurut Nina, prinsip penerbangan Economy Basic memanfaatkan kapasitas risiko (risk capacity) pesawat yang tak terisi penuh. Garuda hanya menyediakan 12 kursi dengan memperkirakan 70-80 persen kursi pesawat kosong. "Jadi kami manfaatkan sisanya saja," ujarnya.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Pahala Nugraha Mansury mengatakan, tiket Economy Basic dijual lebih murah 15 hingga 20 persen ketimbang harga penerbangan ekonomi saat ini. Namun, memang ada pengurangan fasilitas.
Ada dua jenis pesawat Economy Basic, yakni ATR 72-600 dan CRJ 1000. Garuda Indonesia memiliki 16 unit ATR 72-600 dan 18 CRJ 1000. ATR 72-600 berkapasitas 72 orang, sementara CRJ 1000 muat 96 orang.
Baca berita tentang Milenial lainnya di Tempo.co