TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membagikan 7.000 sertifikat tanah kepada warga di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Jumat, 25 Mei 2018.
"Yang kita serahkan hari ini adalah 7.000 sertifikat, tetapi yang kita undang hari ini adalah 2.500 undangan. Coba diangkat, saya mau hitung," kata Presiden saat acara pembagian sertifikat di GOR Rewangga, Kuningan.
Baca juga: Jokowi Yakin Proyek Bendungan Kuningan Rampung Tahun Ini
Kepala Negara mengatakan bahwa pemerintah ingin cepat menyelesaikan pembagian sertifikat tanah ini agar tidak ada masalah sengketa kepemilikan tanah.
"Karena setiap saya ke daerah, ke desa, masuk kampung, selalu persoalannya sengketa lahan. Di mana-mana ada sengketa lahan," kata Jokowi.
Presiden mengatakan total seluruh tanah di Indonesia seharusnya ada 126 juta bidang yang harus disertifikatkan, tetapi hingga akhir 2014 baru 46 juta.
"Separuh saja belum ada, masih kurang 80 juta. Biasanya tiap tahun hanya 500 ribu yang bisa disertifikatkan. Bayangkan kita harus menunggu 160 tahun baru kita bisa pegang sertifikat," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi Tinjau Bendungan Kuningan Pagi Ini
Oleh sebab itu, Presiden menyatakan telah memerintahkan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil pada tahun ini menyelesaikan 7.000 sertifikat, tahun depan 9 juta yang harus diserahkan ke masyarakat.
"Jangan berlama-lama, jangan berbelit-belit, cepat. Karena tanpa kita pegang tanda bukti hak atas tanah pasti masih ada sengketa. Tapi kalau sudah pegang sertifikat mau apa," kata Jokowi.
Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi juga memberikan kuis kepada tiga orang untuk mendapatkan hadiah sepeda. Tiga penerima hadiah sepeda ini adalah Kushadi yang berhasil melafalkan Pancasila, Haji Dadang yang berhasil menyebutkan sepuluh suku, dan Titin yang bisa menyebutkan tujuh nama ikan.
ANTARA