TEMPO.CO, Lumajang -Dua anggota DPRD Banyuwangi, yakni Basuki Rahmad dan Nauval Badri diturunkan dari pesawat gara-gara diduga bercanda soal bom. Kedua penumpang maskapai PT Garuda Indonesia Tbk. (Persero) ini kemudian ditangkap petugas Bandara Banyuwangi.
Dihubungi TEMPO, Kamis sore, 24 Mei 2018, Basuki Rahmad mengatakan insiden yang terjadi Rabu, 23 Mei 2018 itu hanya karena kesalahpahaman saja. "Ada miskomunikasi," kata Basuki kepada TEMPO, Kamis sore ini. Basuki kemudian menceritakan kronologi insiden.
Baca: Penumpang Garuda Bercanda Bom Diketahui Anggota DPRD Banyuwangi
Menurut Basuki saat check in dan antre di pemeriksaan untuk scan barang, di depannya ada H Naufal dan di depan H Naufal adalah Marifatul Kamilah. "Pemeriksaan barang yang dibawa Bu Marifatul Kamilah cukup lama. Sudah di-scan, di-scan ulang lagi." kata Basuki.
Tas Kamilah juga dibuka. "Bu Kamilah ini kemudian menggerutu kalau tasnya di-edeg-edeg (diobok-obok)," kata Basuki yang sempat menirukan bagaimana Kamila menggerutu ihwal tasnya yang diobok-diobok sehingga dia harus merapikan kembali isi tasnya itu.
"Di belakang Bu Kamilah kan H Naufal. Entah H Naufal berbicara pada Bu Kamila atau petugas. H Naufal tanya baik-baik, ada bahan peledaknya kah di tas itu, kok diedeg-edeg," kata Basuki menirukan ucapan H Naufal.
Karena sampai dua kali tas Kamilah di-scan. Mendengar ada ucapan bahan peledak, petugas kemudian menanyakan kembali kepada H Naufal. "Dengan agak galak begitu petugas itu sambil mendekatkan wajahnya ke H Naufal," kata Basuki.
Melihat rekannya diperlakukan seperti itu Basuki kemudian yang menanggapi dan mengulangi jawaban Naufal dengan juga mendekatkan wajahnya ke petugas. "Bahan peledak," kata Basuki sampai dua kali mengucapkan kata itu karena petugas sepertinya tidak mendengar jawaban Naufal.
Menurut Basuki, petugas juga sempat mendekatkan wajahnya sambil mata melotot. Hingga kemudian, kata Basuki, situasinya agak bersitegang saat itu.
Basuki mengatakan insiden itu hanya kesalahpahaman saja. "Saya pikir saya dibentak dan dia (petugas) tidak dengar," kata Basuki. Akhirnya, salah seorang pimpinan dewan menengahi perdebatan kecil itu. "Saya ditarik oleh petugas perempuan dan diberi penjelasan," kata Basuki. Pada akhirnya, kata Basuki, dia dan H Naufal batal terbang.
Kedua politikus dari Partai Gerindra dan Partai Hanura itu hendak terbang ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 265 yang berangkat pada Rabu sore di Bandara Banyuwangi. Basuki mengatakan ada 20 orang dari DPRD Banyuwangi yang akan ke Kementerian untuk konsultasi.