TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Maruarar Sirait, optimistis kebijakan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang baru, Perry Warjiyo, akan diterima kalangan pasar dengan baik. Perry dinilai memiliki kapabilitas di dunia usaha dan perbankan.
“Saya kenal Pak Perry sudah 10 tahun lebih. Selama 14 tahun saya bertugas di Komisi XI, Perry dikenal sangat menguasai bidang moneter, punya pengalaman dan jaringan internasional yang kuat,” ujar Maruarar dalam keterangan resmi, Kamis, 24 Mei 2018.
Menurutnya, Perry mampu menjalin komunikasi yang baik dengan Otoritas Jasa Keuangan, pemerintah, DPR, dan dunia usaha.
Dengan pengalaman itu, dia yakin Perry bisa mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalam bentuk Peraturan BI untuk sistem pembayaran dan usaha-usaha guna mengembangkan sektor keuangan Indonesia.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu melihat kebijakan makroprudensial bank sentral bisa memberikan pengaruh positif bagi market. “Sebagai orang dalam yang sudah mengetahui jeroan BI, Perry akan lebih leluasa memilih orang-orang yang tepat dalam posisi yang tepat dalam situasi yang seperti ini untuk bisa bekerja sama membantunya di BI,” katanya.
Dengan pengalaman sebagai orang riset, kata dia, Perry juga bisa melakukan kebijakan yang tepat untuk meredam gejolak nilai tukar.
Sebelum menjabat Deputi Gubernur, Perry menempati posisi Asisten Gubernur untuk perumusan kebijakan moneter, makroprudensial, dan internasional. Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter.
Sebelum itu, Perry sempat menduduki posisi penting sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund, mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group.
Perry Warjiyo, menurut Maruarar, satu-satunya calon tinggal Gubernur BI yang diajukan Presiden Joko Widodo. Karena memiliki komunikasi politik yang baik dengan DPR, Perry langsung dipilih secara aklamasi.
BISNIS