TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara, mengatakan ada lima tugas Perry Warjiyo sebagai Gubernur BI yang baru. Tugas pertama adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
"Respons BI sebelumnya yang terlambat menyesuaikan bunga acuan harus disikapi oleh Gubernur BI yang baru," ucap Bhima saat dihubungi Tempo, Kamis, 24 Mei 2018.
Baca juga: Dolar Nyaris 14.200, DPR Peringatkan Perry Warjiyo
Hari ini, Mahkamah Agung melantik Perry sebagai Gubernur BI 2018-2023. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi memilih Perry sebagai calon tunggal Gubernur BI untuk menggantikan Agus Martowardojo. Dia lolos uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang digelar Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat.
Menurut Bhima, Perry dapat menaikkan suku bunga acuan kembali sebesar 25 bps bila rupiah masih tertekan hingga Juni 2018 atau Perry harus konsisten mengintervensi cadangan devisa.
Kedua, menjaga inflasi tetap rendah dengan pelbagai bauran kebijakan dan koordinasi lintas stakeholder. Salah satu caranya, memperkuat koordinasi tim pengendali inflasi daerah (TPID). Bhima menjelaskan, pemerintah perlu aktif menjaga pasokan dan harga pangan.
"Sebab, volatile food (inflasi komponen bergejolak) merupakan komponen paling besar inflasi, terutama saat Ramadan dan Lebaran," ujar Bhima.
Ketiga, mendorong pertumbuhan ekonomi, tak hanya dengan mengutak-atik instrumen, tapi juga pro-growth policy. Misalnya merelaksasi loan to value. Harapannya, masyarakat membayar murah uang muka kredit rumah dan kendaraan bermotor. Hal itu berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan di atas 5,1 persen.
Keempat, mempermudah izin pembayaran online financial technology (fintech e-payment). Menurut Bhima, pengusaha fintech harus melewati sebelas kementerian atau lembaga untuk mengurus izin pembukaan usaha e-payment. Bhima menilai Perry harus menyederhanakan prosedur (single window policy) untuk mendorong pertumbuhan fintech.
Kelima, membangun sistem pembayaran yang aman dan efisien. Bhima mengingatkan Perry Warjiyo untuk berhati-hati mengimplementasikan kartu Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). BI telah meluncurkan kartu berlogo GPN pada Kamis, 3 Mei 2018. Perry perlu mengukur kemampuan perusahaan switching guna melindungi data dan keamanan transaksi nasabah bank. "Jangan sampai masyarakat dan bank dipersulit dalam penukaran kartu debit atau kredit lama dengan kartu berlogo GPN," kata Bhima.