TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Agus Santoso mengingatkan semua pemangku kepentingan penerbangan sipil di Yogyakarta untuk waspada terkait dengan letusan Gunung Merapi hari ini, Kamis, 24 Mei 2018.
Hal itu berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bahwa sekitar pukul 02.55 WIB telah terjadi letusan berdurasi empat menit dengan tinggi kolom 6.000 meter arah barat dan terdengar dari semua pos pengamatan.
Baca Juga:
Baca juga: Letusan Freatik Gunung Merapi Terjadi Selama 4 Menit
Menurut notam nomor ASHTAM VAWR5415 yang dikeluarkan AirNav Indonesia pada pukul 03.56 WIB, Gunung Merapi yang berada di area FIR Ujung Pandang (WAAF) mempunyai status aktivitas merah (red alert) dengan sebaran abu vulkanis mulai permukaan hingga flight level 300.
Abu vulkanis juga bergerak ke barat daya dengan kecepatan 15 knot. Informasi itu bersumber dari citra satelit CVGHM dan HIMAWARI-8.
Agus Santoso berujar, hingga Kamis pagi, tidak ada rute yang terdampak dan tidak ada rute yang ditutup. Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, juga masih beroperasi normal.
Baca juga: Pakar ITB: Pola Letusan Gunung Merapi Berubah Sejak 2010
Kendati demikian, semua pemangku kepentingan penerbangan, khususnya yang berada di Yogyakarta, diinstruksikan untuk meningkatkan kewaspadaan demi keselamatan penerbangan, baik terhadap kejadian letusan pagi tadi maupun letusan lanjutan yang mungkin terjadi.
Jika memang kondisinya tidak memungkinkan dalam hal keselamatan penerbangan, tutur dia, semua operasional penerbangan harus ditunda.
"Mari kita berdoa semoga letusan Gunung Merapi segera mereda dan tidak mengganggu aktivitas penerbangan, bahkan bisa menjadi berkah bagi kita semua," katanya.
ANTARA