TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap adanya dampak ekonomi atas beroperasinya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati (Bandara Kertajati). Harapan itu disampaikan setelah Jokowi melakukan pendaratan perdana di BIJB menggunakan pesawat kepresidenan, Kamis pagi, 24 Mei 2018.
"Kita berharap ini ada dampak ekonomi, baik terhadap Kabupaten Majalengka maupun Provinsi Jawa Barat secara keseluruhan," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi Dijadwalkan Mendarat di Bandara Kertajati Hari ini
Jokowi berharap BIJB dapat terintegrasi dengan Pelabuhan Patimban, yang hanya berjarak sekitar 40 kilometer. Integrasi itu, ucap Jokowi, akan memudahkan pemberian fasilitas pelayanan kepada investor.
"Dengan itu, kita berharap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Barat bisa meningkat," ucap Jokowi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan penerbangan komersial perdana di BIJB direncanakan pada 8 Juni 2018. Saat ini, ujar Budi, tiga maskapai sudah terdaftar di BIJB. "Citilink, Lion Air, dan Wing Air," katanya.
BIJB berlokasi sekitar 68 kilometer dari Bandung, Jawa Barat. Akses BIJB dapat dijangkau melalui jalan raya serta kereta api yang menghubungkan antara Bandung, Kertajati, dan Cirebon.
BIJB juga dapat diakses melalui Jalan Tol Cisumdawu yang menghubungkan Bandung dengan Kertajati, Jalan Tol Cipali yang menghubungkan Kertajati dengan Kawasan Industri Karawang, dan jalur langsung menuju pelabuhan Cirebon.
Bandara Kertajati dibangun di atas lahan seluas 1.800 hektare. Total luas area terminal penumpang mencapai 121 ribu meter persegi. Diperkirakan bandara ini mampu menampung lima juta penumpang per tahun.