Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kembangkan Jaringan Air Bersih, Aetra Tangerang Tambah Investasi Rp 58,3 Miliar

image-gnews
Presiden Direktur PT Aetra Tangerang Edy Hari Sasono (Kanan) bersama Direktur Komersil dan Operasional PT Aetra Tangerang Prayitno Bambang Hernowo. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Presiden Direktur PT Aetra Tangerang Edy Hari Sasono (Kanan) bersama Direktur Komersil dan Operasional PT Aetra Tangerang Prayitno Bambang Hernowo. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang - Perusahaan pengolahan air bersih swasta, PT Aetra Tangerang, pada 2018 menambah investasi sebesar Rp 58,3 miliar. Penambahan tersebut untuk percepatan dan peningkatan cakupan air bersih di Kabupaten Tangerang.

"Dengan tambahan Rp 58,3 miliar ini, total investasi yang sudah kami tanamkan mencapai Rp 850 miliar lebih," ujar Presiden Direktur PT Aetra Tangerang Edy Hari Sasono saat berbuka puasa bersama, Rabu malam, 22 Mei 2018.

Baca juga: Proyek Aetra Tangerang, Berapa Ribu Pasokan Air yang Ditargetkan

Menurut Edy, selama masa pembangunan dan pengoperasian sejak sembilan tahun lalu, Aetra Tangerang sudah mengucurkan investasi hingga Rp 781 miliar. Investasi selalu bertambah untuk pengembangan jaringan dan infrastruktur perpipaan.

Direktur Komersial dan Operasional PT Aetra Air Tangerang Prayitno Bambang Hernowo mengatakan tahun ini investasi berfokus pada pembangunan jaringan perpipaan yang mencakup 9.200 sambungan baru. "Rp 22 miliar untuk jaringan dan Rp 36 miliar untuk konektivitas," ucap Hernowo.

Menurut Hernowo, hampir 10 ribu sambungan pelanggan baru itu tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Tangerang yang menjadi wilayah konsesi kerja sama layanan air bersih Aetra-Pemerintah Kabupaten Tangerang, meliputi Sepatan, Sepatan Timur, Pasar Kemis, Sindang Jaya, Cikupa, Balaraja, Sukamulya, dan Jayanti. Memasuki April 2018, sebanyak 1.200 dari 9.200 sambungan baru terpasang.

Adapun fokus pemasangan jaringan pipa air bersih tahun ini dilakukan di wilayah zona I, yaitu Sepatan Timur, Pasar Kemis, Sepatan, dan Sindang Jaya, serta sebagian zona 2 di Kecamatan Cikupa.

Hernowo menuturkan, di zona 1, sudah menunggu ribuan pelanggan di 20 perumahan baru dan perkampungan yang meminta dilayani air bersih dari Aetra. "Ada sekitar 40 kilometer pipa yang akan kami bangun untuk pelanggan perumahan dan perkampungan," ujar Hernowo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aetra Tangerang optimistis pembangunan infrastruktur jaringan perpipaan ini selesai akhir 2018 dengan total 71 ribu pelanggan menikmati air bersih. "Sebab, secara teknis, kami hampir tidak mengalami kendala," ucap Edy.

Terlepas dari teknis pembangunan infrastruktur, Edy mengakui, selama ini, pihaknya mengalami kendala dari sudut pandang masyarakat yang masih banyak menggunakan air tanah. "Dan mereka beranggapan, air jernih itu bersih dan sehat serta air perpipaan itu mahal," kata Edy.

Padahal, tutur Edy, air perpipaan lebih sehat karena diproses dengan teknologi yang canggih serta harganya disesuaikan dengan golongan pelanggan. "Karena 92 persen pelanggan kami adalah golongan R2 dengan harga yang sangat terjangkau," ujarnya.

Hernowo mengatakan, jika dibanding tahun lalu, nilai investasi dan target pelanggan baru Aetra meningkat. Tahun 2017, Aetra mengucurkan anggaran sebesar Rp 29,3 miliar untuk pengembangan investasi jaringan pipa pada 2017 dengan target 7.000 sambungan baru.

Dalam kerja sama kesepakatan dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang, Aetra Tangerang ditargetkan melayani 72 ribu sambungan pelanggan rumah tangga dan industri pada 2023. "Namun, sampai saat ini, sudah bisa mencapai 71 ribu. Kami perkirakan bisa overtarget," ucap Edy. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Laporan Keuangan PAM Jaya Disclaimer, DPRD DKI Ungkit Soal Era Swastanisasi Air

31 Mei 2023

Penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi terhadap raperda tentang APBD DKI Jakarta 2023 dalam Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Rabu, 9 November 2022.TEMPO/Anisa Hafifah.
Laporan Keuangan PAM Jaya Disclaimer, DPRD DKI Ungkit Soal Era Swastanisasi Air

BPK memberi penilaian disclaimer atas laporan keuangan PAM Jaya. DPRD DKI akan panggil PAM Jaya.


Lepas dari Aetra dan Palyja, PAM Jaya Tak Lagi Bedakan Layanan Berdasarkan Kelas Pelanggan

2 Februari 2023

Petugas PAM Jaya memeriksa Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mookervat di Daan Mogot, Jakarta, Senin 22 Agustus 2022. IPA Mookervat tersebut menggunakan dua teknologi pengolahaan air yakni Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) dengan media PVA GEL sebagai media untuk perkembangbiakan bakteri pengurai dan teknologi ultrafiltrasi yang merupakan proses filtrasi membran yang mirip dengan Reverse Osmosis yang menggunakan tekanan hidrostatik untuk memaksa air melalui membran semipermeabel sehingga dapat menghasilkan air dengan kemurnian sangat tinggi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Lepas dari Aetra dan Palyja, PAM Jaya Tak Lagi Bedakan Layanan Berdasarkan Kelas Pelanggan

PAM Jaya akan memberikan layanan yang sama baik untuk masyarakat biasa, ruko, gedung maupun perkantoran.


Heru Budi Dapat Surat Peringatan Soal Swastanisasi Air di Jakarta, Ditagih Proses Evaluasi

30 Januari 2023

Perwakilan Gerakan Rakyat Untuk Kedaulatan Hak Atas Air, Jihan Fauziah Hamdi menyampaikan surat peringatan terbuka kepada Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono soal swastanisasi air, Senin, 30 Januari 2023/ TEMPO/Faiz Zaki
Heru Budi Dapat Surat Peringatan Soal Swastanisasi Air di Jakarta, Ditagih Proses Evaluasi

Gerakan Rakyat Untuk Kedaulatan Hak Atas Air melayangkan surat peringatan terbuka kepada Heru Budi karena khawatir potensi swastanisasi air jilid II.


Komitmen PAM Jaya Usai Swastanisasi Air Bersih Jakarta Berakhir 31 Januari 2023

2 Januari 2023

Petugas PAM Jaya memeriksa Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mookervat di Daan Mogot, Jakarta, Senin 22 Agustus 2022. IPA Mookervat tersebut menggunakan dua teknologi pengolahaan air yakni Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) dengan media PVA GEL sebagai media untuk perkembangbiakan bakteri pengurai dan teknologi ultrafiltrasi yang merupakan proses filtrasi membran yang mirip dengan Reverse Osmosis yang menggunakan tekanan hidrostatik untuk memaksa air melalui membran semipermeabel sehingga dapat menghasilkan air dengan kemurnian sangat tinggi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Komitmen PAM Jaya Usai Swastanisasi Air Bersih Jakarta Berakhir 31 Januari 2023

PAM Jaya dan PT Moya Indonesia juga telah meneken Perjanjian Kerja Sama untuk penuhi target cakupan pelayanan 100 persen di Jakarta pada 2030.


PAM Jaya Gandeng TNI Kawal Transisi Aset Jelang Swastanisasi Air Berakhir

21 Desember 2022

Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin memberikan keterangan kepada wartawan soal penyediaan pasokan air bersih di Kampung Marunda Kepu, Jakarta Utara, Jumat, 16 Desember 2022. Tempo/Mutia Yuantisya
PAM Jaya Gandeng TNI Kawal Transisi Aset Jelang Swastanisasi Air Berakhir

DKI Jakarta akan mengakhiri swastanisasi air pada 31 Januari mendatang. Perumda PAM Jaya kini sedang melakukan transisi pengalihan aset


PAM Jaya dan PT Palyja Sepakat Selesaikan Masalah Shortfall Rp481 Miliar

16 Desember 2022

Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin memberikan keterangan kepada wartawan di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Senin, 14 November 2022. Tempo/Mutia Yuantisya
PAM Jaya dan PT Palyja Sepakat Selesaikan Masalah Shortfall Rp481 Miliar

Kerja sama antara PAM Jaya dan PT Palyja serta Aetra berakhir 31 Januari 2023 sekaligus menandai berakhirnya swastanisasi pengelolaan air di Jakarta


Aetra dan Palyja Putus Kontrak 31 Januari 2023, PAM Jaya: 90 % Eks Karyawan Gabung Kami

18 November 2022

Petugas PAM Jaya memeriksa Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mookervat di Daan Mogot, Jakarta, Senin 22 Agustus 2022. IPA Mookervat tersebut menggunakan dua teknologi pengolahaan air yakni Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) dengan media PVA GEL sebagai media untuk perkembangbiakan bakteri pengurai dan teknologi ultrafiltrasi yang merupakan proses filtrasi membran yang mirip dengan Reverse Osmosis yang menggunakan tekanan hidrostatik untuk memaksa air melalui membran semipermeabel sehingga dapat menghasilkan air dengan kemurnian sangat tinggi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Aetra dan Palyja Putus Kontrak 31 Januari 2023, PAM Jaya: 90 % Eks Karyawan Gabung Kami

PAM Jaya memastikan menampung sebanyak 90 persen eks karyawan Aetra dan Palyja menyusul berakhirnya kerja sama dengan kedua mitranya itu.


Swastanisasi Berakhir, PAM Jaya Bangun Dua Instalasi Pengolahan Air Rp 324 Miliar

15 November 2022

Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin memberikan keterangan kepada wartawan di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Senin, 14 November 2022. Tempo/Mutia Yuantisya
Swastanisasi Berakhir, PAM Jaya Bangun Dua Instalasi Pengolahan Air Rp 324 Miliar

PAM Jaya akan membangun dua instalasi pengolahan air senilai Rp 324 miliar setelah kerja sama dengan Palyja dan Aetra berakhir.


PAM Jaya Butuh Rp 23,5 Triliun untuk Bangun Jaringan Air Bersih Merata di DKI Jakarta

15 November 2022

Seorang warga mengumpulkan air menggunakan ember di kawasan Muara Angke, Jakarta, Selasa, 1 Maret 2022. Sejak tahun 1980-an, warga Muara Angke, Jakarta Utara, mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Selama bertahun-tahun, untuk memenuhi kebutuhan air minum mereka terpaksa membeli air isi ulang atau air kemasan,. Warga Muara Angke mengaku harus membeli air untuk kebutuhan sehari-hari dengan harga Rp2.500,- per jeriken. diantaranya tinggal di Blok Limbah, Blok Eceng, dan Blok Empang. TEMPO/Muhammad Hidayat
PAM Jaya Butuh Rp 23,5 Triliun untuk Bangun Jaringan Air Bersih Merata di DKI Jakarta

PAM Jaya membutuhkan dana Rp 23,5 triliun untuk membangun jaringan air bersih secara merata ke seluruh wilayah DKI Jakarta.


Swastanisasi Air Bersih Jakarta Berakhir 31 Januari 2023, PAM Jaya Gandeng Moya

15 November 2022

Warga membentangkan poster saat melakukan aksi pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Bundaran HI, Jakarta, Minggu, 17 Juli 2022. Aksi yang dilakukan oleh Warga Muara Baru, Jakarta Utara, itu menanggapi praktik privatisasi dan kormersialisasi layanan air dan memprotes ketersediaan air bersih. TEMPO/M Taufan Rengganis
Swastanisasi Air Bersih Jakarta Berakhir 31 Januari 2023, PAM Jaya Gandeng Moya

Thomas mengatakan swastanisasi penyaluran air bersih di Jakarta berakhir pada 31 Januari 2023. PAM Jaya selanjutnya gandeng PT Moya Indonesia.