TEMPO.CO, Tangerang - Perusahaan pengolahan air bersih swasta, PT Aetra Tangerang, pada 2018 menambah investasi sebesar Rp 58,3 miliar. Penambahan tersebut untuk percepatan dan peningkatan cakupan air bersih di Kabupaten Tangerang.
"Dengan tambahan Rp 58,3 miliar ini, total investasi yang sudah kami tanamkan mencapai Rp 850 miliar lebih," ujar Presiden Direktur PT Aetra Tangerang Edy Hari Sasono saat berbuka puasa bersama, Rabu malam, 22 Mei 2018.
Baca juga: Proyek Aetra Tangerang, Berapa Ribu Pasokan Air yang Ditargetkan
Menurut Edy, selama masa pembangunan dan pengoperasian sejak sembilan tahun lalu, Aetra Tangerang sudah mengucurkan investasi hingga Rp 781 miliar. Investasi selalu bertambah untuk pengembangan jaringan dan infrastruktur perpipaan.
Direktur Komersial dan Operasional PT Aetra Air Tangerang Prayitno Bambang Hernowo mengatakan tahun ini investasi berfokus pada pembangunan jaringan perpipaan yang mencakup 9.200 sambungan baru. "Rp 22 miliar untuk jaringan dan Rp 36 miliar untuk konektivitas," ucap Hernowo.
Menurut Hernowo, hampir 10 ribu sambungan pelanggan baru itu tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Tangerang yang menjadi wilayah konsesi kerja sama layanan air bersih Aetra-Pemerintah Kabupaten Tangerang, meliputi Sepatan, Sepatan Timur, Pasar Kemis, Sindang Jaya, Cikupa, Balaraja, Sukamulya, dan Jayanti. Memasuki April 2018, sebanyak 1.200 dari 9.200 sambungan baru terpasang.
Adapun fokus pemasangan jaringan pipa air bersih tahun ini dilakukan di wilayah zona I, yaitu Sepatan Timur, Pasar Kemis, Sepatan, dan Sindang Jaya, serta sebagian zona 2 di Kecamatan Cikupa.
Hernowo menuturkan, di zona 1, sudah menunggu ribuan pelanggan di 20 perumahan baru dan perkampungan yang meminta dilayani air bersih dari Aetra. "Ada sekitar 40 kilometer pipa yang akan kami bangun untuk pelanggan perumahan dan perkampungan," ujar Hernowo.
Aetra Tangerang optimistis pembangunan infrastruktur jaringan perpipaan ini selesai akhir 2018 dengan total 71 ribu pelanggan menikmati air bersih. "Sebab, secara teknis, kami hampir tidak mengalami kendala," ucap Edy.
Terlepas dari teknis pembangunan infrastruktur, Edy mengakui, selama ini, pihaknya mengalami kendala dari sudut pandang masyarakat yang masih banyak menggunakan air tanah. "Dan mereka beranggapan, air jernih itu bersih dan sehat serta air perpipaan itu mahal," kata Edy.
Padahal, tutur Edy, air perpipaan lebih sehat karena diproses dengan teknologi yang canggih serta harganya disesuaikan dengan golongan pelanggan. "Karena 92 persen pelanggan kami adalah golongan R2 dengan harga yang sangat terjangkau," ujarnya.
Hernowo mengatakan, jika dibanding tahun lalu, nilai investasi dan target pelanggan baru Aetra meningkat. Tahun 2017, Aetra mengucurkan anggaran sebesar Rp 29,3 miliar untuk pengembangan investasi jaringan pipa pada 2017 dengan target 7.000 sambungan baru.
Dalam kerja sama kesepakatan dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang, Aetra Tangerang ditargetkan melayani 72 ribu sambungan pelanggan rumah tangga dan industri pada 2023. "Namun, sampai saat ini, sudah bisa mencapai 71 ribu. Kami perkirakan bisa overtarget," ucap Edy.