TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan Bandara Sukabumi, Jawa Barat, akan menggunakan lahan seluas 400 hektare, yang berada di dua kecamatan bertetangga.
"Minimalnya untuk pembangunan bandara tersebut seluas 80 hektare, tapi kami mendapatkan informasi luas lahan yang digunakan untuk megaproyek itu seluas 400 hektare," kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Sukabumi, Rabu, 23 Mei 2018.
Baca juga: Wakil Bupati Sukabumi: Bandara Sukabumi Akan Dibangun di Cikembar
Menurut Marwan, pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan menargetkan pembebasan lahan untuk bandara tersebut bisa tuntas pada tahun ini juga.
Marwan mengapresiasi warga yang siap pindah jika lahan atau rumahnya terkena dampak pembangunan, sehingga tahap awal pembangunan tidak ada kendala. Warga yang terkena dampak pun akan mendapat ganti rugi.
"Kami pun pasti membantu dalam proses penyediaan lahan dan antisipasi adanya calo atau mafia tanah yang menyebabkan harganya melambung saat pembebasan lahan," katanya.
Baca juga: Bandara Sukabumi Ditargetkan Selesai 2020
Marwan menginstruksikan camat dan kepala desa beserta jajaran terkait lainnya menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya yang terkena dampak pembangunan ini. Agar pelaksanaan pembangunan ini tepat waktu, apalagi pemerintah pusat sudah punya target, yakni awal 2019 pembangunan dimulai dan 2020 sudah bisa dioperasikan.
Sebelumnya, Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono mengatakan pemerintah pusat sudah menetapkan bahwa lokasi pembangunan bandara baru di wilayah yang dipimpinnya akan berada di Cikembang, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Awalnya ada tiga lokasi yang dipilih pemerintah pusat, tapi yang paling layak dijadikan bandara hanya di wilayah Cikembar tersebut," kata Adjo mengenai Bandara Sukabumi.
ANTARA