TEMPO.CO, Jakarta - PT Waskita Karya Tbk akan menerima pembayaran pengerjaan proyek LRT Palembang secara bertahap pada periode 2018-2020. Nilai pembayaran yang akan diterima pada tahun ini sebesar Rp 4 triliun.
Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk I Gusti Ngurah Putra menjelaskan, telah terjadi perubahan skema pembayaran pengerjaan proyek LRT Palembang dari pemerintah. Rencananya, sisa pembayaran akan dilakukan secara bertahap pada 2018, 2019, dan 2020.
Baca juga: Waskita Kebut Proyek Jalan Tol Semarang-Batang untuk Lebaran
Putra menyebutkan, saat ini terdapat anggaran Rp 4 triliun untuk pembayaran tahap kedua. Menurut dia, jumlah tersebut akan masuk pada tahun ini.
“Sudah ada anggaran Rp 4 triliun dan tinggal menunggu adendum. Jadi isi adendumnya mengandung bahwa pembayaran sejumlah itu dan sisanya dicicil pada 2019 dan 2020,” ujar Putra di Jakarta, Selasa, 22 Mei 2018.
Dia mengatakan LRT Palembang akan berfungsi sebelum Asian Games 2018. Saat ini, progres pengerjaan telah lebih dari 40 persen.
Baca juga: Ini Harapan Besar Menteri Rini Terhadap Bos Baru Waskita Karya
Sebagai catatan, nilai kontrak proyek LRT Palembang mencapai Rp 10,9 triliun. Dalam kesepakatan, jangka waktu pengerjaan mulai 21 Oktober 2015 hingga 30 Juni 2018.
Dari jumlah nilai kontrak proyek, Waskita Karya baru menerima pembayaran Rp 1,8 triliun. Dengan demikian, perseroan masih memiliki piutang Rp 9,1 triliun.
Putra optimistis pembayaran yang dilakukan akan mengerek arus kas perseroan menjadi positif. Waskita Karya ditargetkan bisa membukukan arus kas positif per Juni 2018. “Semestinya Juni 2018, kita usahakan positif sehingga investasinya lancar,” tuturnya.