TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengharapkan adanya pemerataan elektrifikasi di seluruh Indonesia. Bambang meminta PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memastikan ketersediaan serta kualitas listrik tidak hanya di Pulau Jawa.
Menurut dia, ketersediaan listrik harusnya tidak hanya dialami oleh Pulau Jawa. Apalagi, hingga mengalami surplus. Sebab, elektrifikasi Jawa yang mengalami surplus justru timpang dengan daerah lain yang tidak mendapat listrik.
Baca: BPK Temukan Pemborosan Pembangkit Listrik PLN Rp 1,61 Triliun
“PLN harus melihat ke depan bahwa yang dibilang surplus itu adalah dalam waktu singkat, kita harus bicara listrik yang tersedia dengan wajar untuk daerah lain di Indonesia. Kalau Jawa mungkin sudah surplus, tapi apakah di luar Jawa kondisinya sudah sama tingkat ketersediannya dengan Jawa?” kata Bambang dalam acara diskusi bertajuk ‘Financing for Rural Electrification and Waste to Energy through Green Climate Fund and Green Bond Facility’ di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat pada Selasa, 22 Mei 2018.
Bambang kemudian mencontohkan Sumatera yang hingga kini mengalami defisit listrik. “Nyatanya, Jawa surplus, Sumatera defisit,” ucap Bambang. Ia mengatakan baru 60 persen warga Nias yang bisa menikmati listrik. Sementara, 40 persen warga, terutama yang berada di desa-desa, belum menikmati aliran listrik.
Bambang menambahkan, beberapa daerah di luar Jawa memang telah terpasok listrik. Namun, seringkali kualitas listrik yang mengalir terlampau buruk. “Contohnya di Manokwari, mereka komplain kalau listrik tidak stabil dan tidak ada untuk 24 jam. Koneksi dan listrik di sana ada, tapi mereka cuma bisa menikmati setengah hari atau ada listrik tapi kapasitasnya kecil,” kata Bambang.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, optimistis pada 2018 rasio elektrifikasi akan mencapai 97,5 persen atau lebih tinggi dibandingkan target sebesar 95,15 persen. Sehingga, rasio elektrifikasi bisa mencapai 99,9 persen pada 2019.
Sebelumnya, Jonan mengatakan realisasi rasio elektrifikasi hingga akhir 2017 mencapai 94,83 persen atau lebih tinggi 2,08 persen dari target 92,75 persen.
Baca berita tentang PLN lainnya di Tempo.co.