TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menolak berkomentar soal rencana impor beras 500 ribu ton. Amran justru bertanya balik kepada awak media mengapa selalu menanyakan impor.
"Sesekali tanya ekspor dong. Dan jangan melihat pertanian itu cuma beras, kita ada 400 komoditas yang dijaga siang malam," kata Amran di kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta Selatan, Senin, 21 Mei 2018.
Baca juga: Darmin Nasution Sebut 2 Alasan Mengapa Harus Impor Beras
Amran mengatakan, nilai ekspor seluruh komoditas pertanian Indonesia pada 2017 mencapai Rp 441 triliun. Angka itu disebutkan sebagai yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir. "Indonesia sudah enggak impor. enggak impor bawang merah, jagung," kata Amran.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Gatot Irianto menilai tambahan impor beras tidak diperlukan lantaran stok beras di gudang Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) hingga Jumat lalu sebanyak 1,295 juta ton.
"Angka tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan beras beberapa bulan kedepan," kata Gatot.
Rencana impor beras kedua sebanyak 500 ribu ton disampaikan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan. Impor beras pertama sebanyak 500 ribu ton dilakukan pada Januari 2018. Izin impor beras tahap dua ini, kata Oke, dikeluarkan saat rapat koordinasi terbatas di Kementerian Koordinator Perekonomian.
ANDI IBNU