TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan akan memperketat pengamanan di bandara, terminal, dan stasiun selama mudik Lebaran 2018. Pengamanan itu dilakukan pasca-teror bom yang mencuat belakangan ini.
"Teroris tentunya memberikan suatu perhatian bagi kita. Pasti (akan memperketat pengamanan)," kata Budi setelah memberi kuliah umum di Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, Minggu, 20 Mei 2018.
Satu keluarga teroris jaringan Jemaah Ansarud Daulah (JAD) diduga meledakkan bom di tiga gereja di Surabaya pada Minggu pagi, 13 Mei 2018. Malam harinya, pengeboman kembali terjadi di salah satu rusunawa di Jalan Sepanjang, dekat Kepolisian Sektor Taman, Sidoarjo.
Simak: Pengamanan di Bandara Juanda Diperketat Antisipasi Bom Surabaya
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera memaparkan akan ada penambahan aparat keamanan dari Kepolisian RI dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tak hanya itu, kualitas pengamanan pun ditingkatkan. Misalnya, mengaktifkan kembali fungsi titik pemeriksaan keamanan di pintu masuk terminal keberangkatan (security check point/SCP 1).
"Pemeriksa yang pertama kita fungsikan lagi," ujar Budi.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan akan melakukan pengecekan secara acak atau random check terhadap mobil yang memasuki bandara utama, khususnya Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Pengecekan tersebut, kata Budi, akan termasuk SCP 1. Adapun memasuki SCP 2, tindakan pengecekan secara acak akan dilakukan secara ketat oleh TNI dan Kepolisian RI. Sebelumnya, Budi melanjutkan, pemeriksaan dalam SCP 1 tidak terlalu intensif. Pemeriksaan secara intensif hanya dilakukan di titik SCP 2.
Budi juga berencana memasang mesin X-Ray dan metal detector di stasiun besar kereta api yang melayani perjalanan kereta jarak jauh.