TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) optimistis tingkat okupansi hotel di Jakarta dapat terdongkrak hingga 75 persen pada akhir tahun ini, naik dari tahun sebelumnya 63,26 persen. Hal ini berkat penyelenggaraan Asian Games dan program Jakarta Weekend Hotdeals.
Ketua Umum PHRI Hariyadi B. Sukamdani menyatakan pihaknya tengah berkoordinasi dengan Inasgoc selaku penyelenggara Asian Games mengenai tiket pertandingan. Pasalnya, dia menyebutkan ketersediaan tiket pertandingan menjadi salah satu pertimbangan penonton Asian Games untuk menginap di hotel saat penyelenggaraan acara tersebut.
“Asian Games ini kita mengejar suporter, sehingga (okupansi) bisa di angka 70-75 persen. Kerja keras sekarang ini untuk mengisi perhotelan di luar yang telah di-booking oleh Inasgoc. Suporter maunya dapat tiket pertandingan sekalian,” ujarnya seperti yang dilansir Bisnis.com, Ahad, 20 Mei 2018.
Simak: Aplikasi Travel Online Tak Dongkrak Okupansi Hotel
Berdasarkan data Inasgoc, Asian Games berpotensi mendatangkan wisatawan mancanegara hingga 170 ribu orang, terdiri atas 10 ribu atlet, 5.000 official, 5.000 media, dan 150 ribu penonton. Mengenai hal ini, Hariyadi mengaku masih menghitung kapasitas kamar hotel yang masih tersedia untuk menampung jumlah penonton tersebut, mengingat Agustus merupakan salah satu momen peak season perhotelan.
Proyeksi PHRI tentang tingkat okupansi hotel di Jakarta lebih tinggi ketimbang prediksi Colliers International Indonesia. Hasil riset lembaga tersebut memprediksi, tingkat hunian hotel di Jakarta hingga akhir 2018 hanya mencapai 62,1 persen, naik dari okupansi rata-rata pada kuartal I 2018 sebesar 57,4 persen. Peningkatan tingkat hunian itu dipicu oleh adanya pergeseran kegiatan pemerintahan, pra-Asian Games, pra-IMF World Bank annual meeting, dan persiapan pilpres 2019.
Namun, proyeksi Colliers tersebut dibuat sebelum PHRI bersama pemerintah melalui program Visit Wonderful Indonesia (ViWI) membuat program Jakarta Weekend Hotdeals, dan Jakarta Ramadan Hotdeals.
Hariyadi, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pelaksana Visit Wonderful Indonesia, menjelaskan bahwa paket Jakarta Ramadan Hot Deals (JRHD) merupakan bagian dari JakDeals (Jakarta Weekend Hot Deals) ViWI 2018 yang telah diluncurkan pada dua pekan lalu. Paket ini dibuat untuk menyiasati masa low season bagi perhotelan.
Dia menjabarkan, pada 2017 tingkat hunian kamar hotel berbintang di Jakarta rata-rata per tahun sebesar 63,26 persen, tapi turun menjadi 59,88 persen saat Ramadan. Begitu pula okupansi pada 2016 rata-rata per tahun mencapai 58,29 persen, tapi pada Ramadan hanya 52,79 persen.
Padahal, jumlah kedatangan wisman ke Jakarta melalui Bandara Soekarno-Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok mencapai 2,65 juta pada tahun lalu, naik 5,81 persen dibanding 2016 sebanyak 2,51 juta.