TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Keselamatan dan Keamanan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Apriyono mengatakan pihaknya mengerahkan 8.484 personel pengamanan selama arus mudik hari raya Lebaran 2018.
"Petugas jalur ekstra berdinas h-10 sampai h+10 untuk pengamanan selama mudik," tutur Apriyono saat konferensi pers di ruang rapat Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 18 Mei 2018.
Apriyono menyebut seluruh personel itu akan disebar di seluruh sembilan daerah operasi (Daop) Pulau Jawa dan empat divisi regional (Divre) Pulau Sumatera.
Baca : Pemudik Jalur Darat Akan Naik 13 Persen, Ini Rencana Pertamina
Adapun pembagiannya, PT KAI menurunkan petugas pemeriksa jalan (PPJ) ekstra sebanyak 605 orang, penjaga jalan lintasan (PJL) 113 orang, serta tenaga daerah rawan 236 orang. Totalnya, ada 1.954 orang tenaga ekstra yang disiapkan.
Kemudian, Pasukan Pengamanan Masyarakat (Pam) yang terdiri dari anggota TNI dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) juga diturunkan sebanyak 1.602 orang.
Nantinya, tambahan pengamanan eksternal ini ditugaskan di seluruh stasiun kelas besar A, B, C, dan kelas 1, stasiun kelas 2 dan 3 untuk melayani naik-turun penumpang, jalur kereta api yang rawan gangguan keamanan dan ketertiban, serta area parkir stasiun besar kelas A.
Selain itu, Apriyono juga menyebut pihaknya menerjunkan 1.337 personel kepolisian khusus kereta api (Polsuska), serta 3.591 personel satuan pengamanan (satpam) yang tersebar di seluruh daop dan divre.
"Ini sudah semua kami lakukan berbagai persiapan," ujar pria yang juga merangkap sebagai Direktur Komersial dan Informasi Teknologi PT KAI.
Selama masa arus mudik Lebaran kali ini, PT KAI akan mengoperasikan 393 kereta api. Pada tahun ini, PT KAI juga tengah memesan sebanyak 10 rangkaian kereta kepada PT Industri Kereta Api (PT INKA) untuk dioperasikan sebagai kereta tambahan.