TEMPO.CO, Jakarta - Kebutuhan tahu dan tempe selama Ramadan hingga Lebaran 2018 dipastikan aman dan tidak akan ada lonjakan harga yang signifikan.
Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin meyakinkan stok kedelai untuk memenuhi kebutuhan tahu dan tempe dipastikan aman sampai dengan tiga bulan ke depan.
Baca juga: Pasangan Indonesia Ini Bangun Pabrik Tahu dan Tempe di Sydney
Aip juga merasa aman karena kekurangan kedelai dalam negeri sudah tertutupi dengan kedelai impor. "Kekurangan kedelai selama ini ditutup oleh kedelai Impor. Dan saat ini stok untuk Mei, Juni, Juli mencukupi," katanya pada Kamis, 17 Mei 2018.
Menurut dia, selama bulan puasa, kebutuhan masyarakat akan tempe turun lebih-kurang 10 persen, sedangkan untuk tahu produksinya masih akan tetap stabil.
"Selama puasa ini produksi tempe biasanya turun 10 persen. Sedangkan tahu biasanya tetap stabil produksi dan kebutuhan kedelainya," ucapnya.
Selain itu, harga kedelai dari pihak importir stabil, yaitu Rp 7.150 per kilogram. Karena itu, Aip yakin khusus untuk tahu dan tempe tidak akan ada kenaikan harga yang signifikan. "Harga kedelai di importir stabil di kisaran Rp 7.150 per kilogram, sehingga tipis kemungkinan naik harga tempe (dan) tahu," ujarnya.