TEMPO.CO, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan tiga indeks saham baru. Ketiga indeks itu ialah IDX High Dividend 20, IDX BUMN20, dan Jakarta, Islamic Index 70 (JII70).
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio mengatakan kehadiran tiga indeks baru merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan jumlah investor di pasar modal dan melakukan pendalaman pasar. Menurut dia, indeks tersebut cocok bagi calon investor yang ingin terjun ke pasar modal. "Bagi mereka yang bukan risk taker bisa ambil produk indeks seperti itu," kata Tito di Gedung BEI, Jakarta, Kamis, 17 Mei 2018.
Tito berharap dengan adanya tiga indeks saham baru jumlah investor di pasar modal meningkat. Tahun 2018, lanjutnya, BEI menargetkan peningkatan investor ritel sebesar 20 persen menjadi 750 ribu. "Ini (tiga indeks baru) bagian dari literasi dan inklusi di pasar modal," ucapnya.
Simak: IHSG Diprediksi Akan Mengalami Koreksi Sehat
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat total investor di pasar modal per Maret 2018 mencapai 1,21 juta orang atau tumbuh 26,54 persen secara year on year dan naik 8,34 persen secara year to date. Pada 2017 total investor sebanyak 1,12 juta investor. Kenaikan jumlah investor di kuartal I 2018 dibanding periode yang sama sebelumnya sebanyak 93.610 investor.
Lebih lanjut, bursa mempunyai syarat tersendiri dalam menetapkan saham apa saja yang masuk dalam tiga indeks baru tersebut. Di IDX High Dividend 20 perusahaan tercatat sudah pernah membagikan dividen tunai selama tiga tahun terakhir. Tak hanya itu, rata-rata hariannya pun lebih dari Rp 1 miliar.
Di IDX BUMN20, syarat perusahaan milik negara yang bisa bergabung ialah yang sudah tercatat selama enam bulan dan mempunyai likuiditas serta kapitalisasi pasar yang besar. Selain itu, otoritas bursa juga melihat aspek lain, yaitu kinerja selama sembilan tahun terakhir. "Ini penting untuk melihat rekam jejak perusahaan itu. Jadi bukan perusahaan yang baru," kata TIto. Begitu juga dengan Jakarta Islamic Index 70 (JII70)
Lebih lanjut, Tito menyatakan, dari 10 indeks yang ada di BEI total dana yang dikelola oleh aset manajemen mencapai Rp 9 triliun dengan 29 produk reksadana exchange traded fund. Ia berharap dengan tambahan tiga indeks produk para manajer investasi bisa menciptakan produk baru.
Sebelumnya BEI sudah mempunyai 10 indeks. Mereka adalah Development Board Index, LQ45, Infobank15, Jakarta Islamic Index, IDX30, Bisnis-27, IDX HIDIV20, Investor33, SRI-KEHATI, dan Pefindo25.
Ketua Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII) Edward Lubis menuturkan perlu waktu untuk melihat dampak dari diluncurkan tiga indeks baru. Namun, ia menilai, peluang menambah investor baru selalu terbuka lebar. "Kehadiran indeks baru bisa mendorong investor dan membuat produk baru," kata dia.
Bagi perusahaan aset manajemen, lanjut Edward, tiga indeks saham baru akan mendorong manajer untuk menciptakan produk baru. Ujungnya dana kelola di sektor reksadana pun berpotensi bertambah. “Tapi harus dilihat kinerja emitennya,” ucap dia.
Berikut ini saham-saham yang masuk dalam tiga indeks baru
IDX High Dividend 20
Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk, Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk, Astra Internasional Tbk, Bank Central Asia Tbk, Bank Mandiri Tbk, Bank Negara Indonesia Tbk United Tractors Tbk, Indocement Tunggal Perkasa Tbk. Indo Tambangraya Megah Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk, Gudang Garam Tbk, Matahari Departemen Store Tbk.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Mitra Pinasthika Mustika Tbk. HM Sampoerna Tbk, Adaro Energy Tbk, Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Unilever Indonesia Tbk, Puradelta Lestari Tbk.
IDX BUMN20
Bank Mandiri Tbk, Bank Rakyat Indonesia Tbk, Bank Negara Indonesia Tbk, Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk, Perusahaan Gas Negara Tbk, Jasa Marga, Semen Indonesia, Semen Baturaja Tbk, Bank Tabungan Negara Tbk, Waskita Karya Tbk.
Bukit Asam Tbk, Aneka Tambang Tbk, Timah Tbk, Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, PT PP, Wijaya Karya Tbk, Waskita Beton Precast Tbk, Adhi Karya Tbk, BRI Agroniaga Tbk, Elnusa Tbk.
Islamic Index 70 (JII70)
Unilever Indonesia Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk, dan Kalbe Farma Tbk, Telekomunikasi Indonesia Tbk, Astra Internasional Tbk, United Tractors Tbk, Chandra Asri Petrochemical Tbk, Adaro Energy, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Semen Indonesia Tbk.