TEMPO.CO, Jakarta -PT Pertamina (Persero) menambah fasilitas penyaluran bahan bakar minyak (BBM) saat mudik Lebaran 2018. Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memperkirakan ada lonjakan 11-13 persen pemudik yang menggunakan jalur darat. Pertamina juga mempertimbangkan tambahan ruas jalan tol sekitar 1.100 kilometer yang belum sepenuhnya menjadi jalur operasional.
"Jadi harus kita siapkan tambahan SPBU yang sifatnya mobile," kata Nicke saat konferensi pers di gedung Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Tendean, Jakarta Selatan, Rabu, 16 Mei 2018.
Baca: 20 Tahun Reformasi: Bom Waktu Itu Bernama Subsidi BBM
Pertamina memproyeksikan pemudik sepeda motor mencapai 7,67 juta atau naik dari tahun lalu yang hanya 6,8 juta. Begitu juga dengan pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat naik dari 3,1 juta menjadi 3,46 juta tahun ini.
Sebagai langkah pencegahan sulit mencari BBM, pertamina menambah SPBU berjalan (mobile) di sejumlah titik. Rencana Pertamina adalah menjual pertamax dan dex kemasan di sepanjang jalur mudik atau disebut Kiosk Pertamax. Kiosk Pertamax didirikan di 60 titik sepanjang jalur mudik Sumatera dan Jawa.
Untuk antisipasi bensin habis di tengah kemacetan, Pertamina menyiapkan 200 motor satgas. Motor tersebut akan mengirimkan BBM kemasan ke lokasi pemudik. Kiosk Pertamax dan motor satgas beroperasi pada 8-21 Juni 2018.
"Kalau terjadi kemacetan atau jauh dari SPBU pemudik bisa kontak, sehingga bisa dikirim dengan motor," ujar Nicke.
Tahun ini, BPH Migas dan Pertamina bekerja sama memenuhi kebutuhan BBM pemudik. Keduanya sepakat kembali membuat posko lebaran. BPH Migas ditunjuk sebagai koordinator nasional. Sementara Pertamina sebagai eksekutor membentuk satgas lebaran. Nicke berujar akan berkoordinasi dengan koordinator posko nasional. Komunikasi dibangun salah satunya melalui video conference.