TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan masih menunggu pemerintah daerah mengeluarkan izin untuk 54 titik penyaluran bahan bakar minyak atau BBM satu harga. Menurut Nicke, Pertamina telah mengevaluasi lokasi 54 titik itu dan memenuhi kriteria.
"Proses perizinan Pertamina sudah keluar jadi tinggal menunggu pemda," katanya saat konferensi pers di kantor Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Tendean, Jakarta Selatan, Rabu, 16 Mei 2018.
Simak: Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Stok BBM Hingga 15 Persen
BPH Migas berencana membangun 73 titik penyaluran BBM satu harga di seluruh Indonesia. Pertamina mendapat jatah membangun 67 titik dan pihak swasta enam titik. Adapun target 2019 penyaluran BBM satu harga ada di 170 titik. Titik penyalur BBM satu harga akan diprioritaskan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Menurut Nicke, empat dari 67 titik penyalur BBM satu harga telah beroperasi. Adapun sembilan titik masih dalam proses pembangunan. Nicke menargetkan sembilan titik itu rampung pada triwulan II 2018. "Sehingga di triwulan III bisa 54 titik," ujarnya.
Hari ini, BPH Migas dan Pertamina menggelar rapat untuk membahas lima isu. Salah satunya mengenai target Pertamina menyalurkan BBM satu harga di 67 titik tahun ini.
Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa menyampaikan Pertamina menyanggupi target itu. Fanshurullah berujar pembangunan 67 titik penyalur BBM satu harga dijadwalkan beres pada triwulan III 2018.