TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan gas elpiji 3 kilogram selama Ramadan dan Lebaran 2018. Pertamina menambahkan stok gas elpiji hingga empat persen dari kebutuhan elpiji rata-rata harian untuk mengantisipasi kebutuhan yang meningkat selama Ramadan.
Vice President Gas Domestik Pertamina Kusnendar mengatakan jumlah tersebut mengacu pada penambahan stok gas elpiji menjelang Ramadan 2017. Tahun lalu, Pertamina meningkatkan pasokan gas elpiji hingga 2,7 persen.
"Tahun ini kita siapkan sampai 4 persen," ujar Kusnendar dalam konferensi pers di Gedung Pusat Pertamina, Jakarta Pusat, Rabu, 16 Mei 2018. Untuk berjaga-jaga, kata Kusnendar, tahun ini Pertamina akan melebihkan penambahan hingga sekitar 1 persen. Dengan demikian, total penambahan 4 persen dari konsumsi pada umumnya. “Jadi kita kasih toleransi dari yang sudah-sudah,” ucapnya.
Simak: Pertamina Berkukuh Tak Ada Kelangkaan Elpiji 3 Kg
Meski begitu, Pertamina memprediksi lonjakan yang lebih tinggi sepekan sebelum Lebaran. Kenaikan itu diprediksi bisa mencapai 17 persen dari konsumsi gas elpiji sehari-hari.
"Dari tahun ke tahun biasanya 13 persen, sekarang kita antisipasi sepekan sebelum Lebaran, average kita siapkan 17 persen," tutur Kusnendar.
Sebelumnya, pemerintah menjamin ketersediaan bahan bakar minyak atau BBM dapat memenuhi lonjakan konsumsi selama Ramadan hingga libur Hari Raya Idul Fitri. "Kalau BBM secara keseluruhan untuk pasokan Ramadan hingga Idul Fitri, saya kira tidak ada masalah," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Ahad, 6 Mei 2018. Karena itu, ia meminta masyarakat tidak mengkhawatirkan pasokan bahan bakar tersebut.
Jonan menyebutkan pemerintah melalui Kementerian Energi berupaya memastikan kantong-kantong BBM yang menjadi pusat keramaian masyarakat tetap aman dikonsumsi. "Seperti tahun lalu, tempat pariwisata dan jalur mudik itu yang penting," ujarnya.
ZARA AMELIA | ANTARA