TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk menggelar pelatihan dan pembekalan bagi pengemudi bus melalui workshop bertajuk “Safety Driving for Bus Driver”. Kegiatan ini sebagai bagian dari persiapan arus mudik dan balik Lebaran 2018 (Idul Fitri 1439 H).
Selain sebagai persiapan arus mudik dan balik Lebaran, workshop ini sebagai bekal pengemudi tertib berlalu lintas dan upaya menyukseskan Rencana Nasional Keselamatan Jalan. Sebanyak 40 pengemudi bus yang tergabung dalam Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) dan 10 pengemudi bus program Mudik Bareng BUMN 2018 telah mengikuti workshop yang berlangsung pada Selasa, 15 Mei 2018, tersebut.
Baca: Mudik Lebaran 2018, Ada Bantuan 3 Bus Tingkat dari Kemenhub
Direktur Operasi II Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan pelatihan tersebut dikhususkan bagi pengemudi bus. "Bus merupakan salah satu transportasi yang banyak digunakan oleh masyarakat dalam arus mudik atau balik pada Lebaran, maka pelatihan dikhususkan kepada pengemudi bus," kata Subakti, Rabu, 16 Mei 2018.
Melalui pelatihan dan pembekalan ini, kata Subakti, Jasa Marga membantu pemerintah menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan dan meningkatkan kualitas keselamatan lalu lintas, serta membangun budaya tertib berlalu lintas bagi semua pengguna kendaraan bermotor, khususnya bagi moda transportasi bus.
Dalam workshop itu para pengemudi dibekali pengetahuan dan kiat agar selalu waspada dan bersikap tenang ketika mengemudikan kendaraannya. Selain itu, kata Subakti, para pengemudi diberikan pemaparan terkait dengan ilmu tentang kendaraan, persiapan mengemudi, dan prosedur mengemudi yang baik untuk mengurangi potensi kecelakaan. "Tidak hanya teori, peserta workshop juga melakukan praktik.”
di Buperta Cibubur," kata Subakti.
Jasa Marga dan IPOMI menyediakan empat bus untuk sesi praktik. Dari hasil di lapangan, para peserta akan dievaluasi mengenai sikap dalam mengemudi, kewaspadaan, prosedur mengemudi, juga kemampuan dan teknik mengemudi.
Metode evaluasi cara mengemudi peserta mengacu pada bagaimana sikap peserta dan tingkat kewaspadaan diaplikasikan pada setiap materi workshop. Para peserta harus memahami dengan jelas maksud materi workshop dan kemauan untuk memperbaiki segala kesalahan yang dibuat ketika mengemudi. "Ketenangan, kesabaran, kedewasaan, dan kepribadian peserta juga merupakan faktor penting dalam workshop ini," kata Subakti.
Tentunya Jasa Marga berkeinginan ilmu yang diperoleh tidak berhenti hanya dalam momentum Lebaran, tapi juga dapat diterapkan dalam jangka panjang sebagai acuan profesi. "Harapan kami pada akhirnya dapat menjadi kebanggaan akan profesi sebagai pengemudi yang berdedikasi dan selalu mengedepankan keselamatan," ujar Subakti.
Sementara itu, AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk
Dwimawan Heru menyatakan, setelah melalui serangkaian pelatihan dan tes, para perserta menerima sertifikat dan ID Card “Defensive and Responsible Driving Training Program for Bus Driver”. Sertifikat yang diberikan kepada peserta dikeluarkan oleh Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) dan didukung oleh Safe Drive Training (Australia) Pty, Ltd.
Jasa Marga berharap angka kecelakaan saat mudik atau arus balik Lebaran 2018 dapat ditekan, terutama yang melibatkan kendaraan bus. Karena itu, Jasa Marga selalu mengingatkan semua pengemudi selalu berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas untuk keselamatan bersama.