Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat nilai ekspor April 2018 senilai US$ 14,47 miliar atau turun sebesar 7,19 persen dibandingkan periode Maret 2018 yang mencapai US$ 15,59 miliar. Ekspor nonmigas menyumbang 91,8 persen dari total ekspor pada April 2018.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, penurunan ekspor nonmigas April 2018 terbesar menurut negara tujuan utama, terjadi pada Cina dengan nilai ekspor nonmigas sebesar US$ 1,817 miliar atau turun US$ 537 juta dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 2,354 miliar.
Baca juga: BPS: Nilai Ekspor April 2018 Turun 7,18 Persen
"Secara persentase, angka ini turun 22,81 persen (mom). Penurunan terjadi di komoditas utama yang di ekspor ke Tiongkok, yaitu batubara, lignit, dan besi/baja," ujar Suhariyanto di kantornya pada Selasa, 15 Mei 2018.
Sementara, negara tujuan utama yang mengalami penurunan nilai ekspor terbesar, yakni Amerika Serikat yang turun senilai US$ 158,7 juta (9,98 persen) dan India turun senilai US$ 155,1 juta (13,25 persen).
Di lain sisi, ekspor ke Malaysia naik US$ 41,3 juta (6,36 persen), ke Korea Selatan naik US$ 28,3 juta (4,63 persen), Taiwan naik US$ 16,1 juta (6,80 persen), serta Australia naik US$ 3,5 juta (1,78 persen).
Meski nilai ekspor ke Cina turun, Suhariyanto menjelaskan, selama periode Januari-April 2018, Cina tetap merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$ 8.155,2 juta (15,24 persen), diikuti Amerika Serikat dengan nilai US$ 5.853,2 juta (10,94 persen), dan Jepang dengan nilai US$ 5.472,9 juta (10,23 persen).