TEMPO.CO, Jakarta - Rupiah pada Selasa siang, 15 Mei 2018, melemah menjadi Rp 14.023 per dolar AS dari penutupan perdagangan hari sebelumnya, Senin, 14 Mei 2018, yang ditutup pada posisi Rp 13.973 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada hari ini tercatat turun 50 poin atau 0,36 persen dari penutupan Senin, terpicu oleh isu domestik dan global.
Baca juga: Kurs Rupiah di Pasar Spot Melemah Rp 14.019 per Dolar AS
Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan pelemahan rupiah disebabkan ketidakpastian kondisi keamanan Indonesia, seperti serangan teror bom di sejumlah wilayah di Jawa Timur.
“Pasar masih wait and see terhadap kondisi keamanan Indonesia, tapi mereka juga masih tetap fokus pada pergerakan dolar AS. Jika ada kejadian (bom) lebih lanjut, rupiah berpotensi akan semakin melemah, menguji ke 14.000,” ujarnya, Selasa, 15 Mei 2018.
Selain itu, rupiah juga tertekan oleh dolar AS yang menguat pada hari ini karena imbal hasil Treasury AS kembali naik hingga hampir 3 persen.
Faisyal meproyeksikan rupiah pada pekan ini bergerak dalam kisaran yang cukup lebar, yaitu Rp 13.830–Rp 14.085 per dolar AS.
Bank Indonesia rencananya meluncurkan data suku bunganya pada Kamis, 17 Mei 2018. Diharapkan, dengan adanya kenaikan suku bunga, bisa mendorong penguatan rupiah.