TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan masih menunggu keputusan Kementerian Pertanian soal impor daging sapi dari Brasil untuk memenuhi kebutuhan konsumsi saat Ramadan dan Lebaran 2018.
“Kami menunggu (informasi) dari Kementan. Mudah-mudahan bisa impor secepatnya,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan di pabrik PT Multi Bintang Indonesia Tbk, di Tangerang, Banten, Senin, 14 Mei 2018.
Baca juga: Pemerintah Akan Impor Daging Sapi dari Brasil
Adapun Kementerian Pertanian masih melakukan analisis kajian terhadap rumah potong hewan dan peternakan di Brasil. Kementerian juga masih menunggu hasil audit dari tim independen.
Kementerian Perdagangan menargetkan keperluan impor tersebut guna memberikan pilihan kepada masyarakat untuk konsumsi daging dengan harga Rp 80 ribu per kilogram. Pemerintah juga telah mengeluarkan izin 100 ribu ton daging kerbau yang dipasok dari India sejak Februari lalu.
Importasi daging kerbau dilakukan oleh dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni Perum Bulog dan PT Berdikari. Bulog telah mengeluarkan tender sebesar 40 ribu ton, sedangkan PT Berdikari, yang mendapat izin impor hampir 10 ribu ton, menargetkan dapat memasok minimal 1.000 ton untuk daging setara paha depan.
Rencananya impor daging sapi juga dilakukan oleh Bulog dan Berdikari. Tampaknya, jika impor telah dimulai, pemasoknya sama seperti daging kerbau India.
“Kami berharap (rencana impor daging sapi dari Brasil) untuk kepentingan puasa dan Lebaran, makanya kami dorong Kementan (segera mengeluarkan keputusan)," kata Oke.