TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan, persiapan Pertemuan Tahunan IMF-WB yang berlangsung pada Oktober 2018 akan terus dilakukan meski adanya aksi teror bom Surabaya. "Ini kan terus berjalan, artinya persiapan tetap dilakukan," kata dia, di Jakarta, Senin, 14 Mei 2018.
Dia menjelaskan, saat ini koordinasi terkait keamanan telah dilakukan antara pemerintah dengan TNI maupun Polri agar pertemuan yang berlangsung di Bali ini tidak mengalami gangguan aksi maupun serangan teror.
Ia juga akan terus berkoordinasi dengan panitia penyelenggara di Amerika Serikat agar pertemuan yang menurut rencana dihadiri sebanyak 15.000 peserta dari berbagai negara ini bisa berjalan secara baik. "Serangan teroris terjadi di berbagai negara juga, mereka pasti akan melakukan evaluasi karakter serangan seperti apa, bagaimana bentuk ancamannya dan bagaimana mitigasinya," ujarnya.
Terkait aksi teror di Surabaya, dia mengharapkan penanganan yang sudah dilakukan aparat keamanan bisa memberikan kepercayaan kepada investor bahwa Indonesia saat ini dalam keadaan aman.
Baca: Bom Surabaya, Polisi: Laporkan Akun Twitter Pendukung Terorisme
"Saat kondisi perekonomian global sedang bergejolak, tentu kita tidak ingin menambah persepsi bahwa Indonesia tidak dalam keadaan aman. Dalam hal ini negara harus disampaikan aman," ujar Sri Mulyani.
Sebelumnya, serangan teror bom melanda tiga gereja berbeda di Surabaya pada Minggu pagi, 13 Mei 2018 yaitu Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di wilayah Ngagel, kemudian GKI Wonokromo di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta di Jalan Raya Arjuno. Kemudian, pada Minggu malam, sekitar pukul 20.00 WIB bom meledak di Rusunawa Blok B lantai 5 Kelurahan Wonocolo, Kabupaten Sidoarjo. Peristiwa bom Surabaya berlanjut lagi pada Senin pagi, 14 Mei 2018. Sebuah bom meledak di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya.
ANTARA