TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan standar pengamanan sekelas event olahraga Asian Games 2018 pasti ketat, sehingga aman dari teror.
"Untuk pengamanan, semua anggarannya kan sudah ada. Praktis, akan ada pengamanan signifikan, terlebih untuk mengantisipasi teror," ujar Bambang di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, pada Ahad, 13 Mei 2018.
Bambang menyebutkan, belajar dari beberapa teror yang pernah terjadi di dunia olahraga sebelumnya, semua negara otomatis menerapkan standar yang ketat untuk pengamanan. "Seperti serangan Black September 1972 di gelaran Olimpiade di Muenchen dan ledakan bom Olimpiade Atlanta 1996 yang pernah terjadi dulu, praktis semua event memiliki pengamanan ketat," ujarnya.
Simak: Bappenas: Asian Games 2018 Sokong Pertumbuhan Ekonomi
Untuk itu, tutur Bambang, dia meyakinkan masyarakat bahwa event Asian Games 2018 bebas dari teror dengan kerja sama semua pihak terkait. Hal ini disampaikan untuk menenangkan masyarakat terkait dengan peristiwa bom di Surabaya, Ahad pagi. Bom meledak di tiga gereja di Surabaya, yakni Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel; GKI, Jalan Diponegoro; dan Pantekosta, Jalan Arjuno.
Baca Juga:
Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (Inasgoc) Erick Thohir memastikan pihaknya juga akan bekerja keras meminimalkan segala risiko yang mungkin terjadi. "Panitia akan membuat desk inteligen sebagai antisipasi kejadian seperti ledakan bom," ujarnya di lokasi yang sama.
Asian Games 2018 akan digelar pada 18 Agustus-2 September 2018 di Jakarta dan Palembang. Sebelumnya, Indonesia pernah menjadi tuan rumah Asian Games keempat pada 24 Agustus-4 September 1962.
